Senin 15 Jan 2018 09:42 WIB

Pesawat Turki Tergelincir dan Jatuh ke Lereng Curam

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Dwi Murdaningsih
Kecelakaan pesawat (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kecelakaan pesawat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TRABZON - Sebuah pesawat jenis Boeing 737-800 milik Pegasus Airlines tergelincir di landasan pacu sebuah bandara pesisir Turki. Pesawat itu kemudian kehilangan kendali dan jatuh menuruni lereng curam di tepi Laut Hitam, hanya beberapa meter dari tepi air laut.

Tidak ada satu pun dari 168 orang penumpang di dalamnya yang dilaporkan terluka dalam insiden tersebut. Namun para penumpang sangat panik karena hidung pesawat mengarah ke arah laut.

 

Pesawat itu baru melakukan penerbangan dari Ankara dan mendarat di Kota Trabzon. Pendaratan tidak berjalan mulus karena pesawat tergelincir di landasan pacu bandara.

 

"Kami miring ke samping, sementara bagian depan pesawat turun dan bagian belakang naik. Ada kepanikan besar, orang-orang berteriak," ujar salah seorang penumpang, Fatma Gordu, dikutip kantor berita Turki, Anadolu.

 

Saat pesawat berhenti meluncur di atas lumpur tebal lereng, penumpang mencium bau bahan bakar. "Kami pikir akan ada kebakaran. Orang panik, ada ibu hamil dan anak-anak," kata Gordu.

 

Video insiden yang diunggah di media sosial menunjukkan petugas pemadam kebakaran memompa air di atas pesawat pada Sabtu (13/1) malam. "Ini adalah keajaiban. Kita bisa saja terbakar, kita bisa saja meledak atau kita bisa terjun ke laut," kata seorang penumpang lain, Yuksel Gordu.

 

Gubernur Trabzon, Yucel Yavuz, mengatakan semua penumpang selamat dari pesawat dan beberapa di antaranya telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. "Semuanya baik-baik saja," ungkapnya.

 

Pegasus Airlines telah memberikan pernyataan resmi terkait kecelakaan ini. Pesawat Boeing 737-800 mendapat masalah di landasan pacu saat mendarat, tetapi 162 penumpang, dua pilot, dan empat awak kabin dinyatakan tidak terluka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement