Selasa 16 Jan 2018 02:41 WIB

Donald Trump: Saya Orang Paling tidak Rasialis

Presiden Donald Trump.
Foto: EPA-EFE/Michael Reynolds
Presiden Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, PANTAI PALM BARAT -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Ahad (14/1) berkeras menyatakan dirinya bukan rasialis. Pernyataan Trump sebagai tanggapan atas laporan bahwa ia menyatakan Haiti dan negara Afrika adalah negara lubang kotoran, yang warganya membanjiri AS.

Trump juga mengatakan bahwa dia siap, bersedia dan mampu mencapai kesepakatan untuk melindungi pendatang gelap yang dibawa ke Amerika Serikat saat anak-anak akan diusir. Namun, dia mengatakan tidak yakin bahwa anggota parlemen dari Partai Demokrat menginginkan kesepakatan.

Dia mencuit sebelumnya pada Ahad bahwa program selama ini "kemungkinan" dihentikan. Perdebatan mengenai kebijakan imigrasi menjadi semakin sengit setelah pada Kamis dilaporkan bahwa Presiden dari Partai Republik tersebut menggunakan kata "lubang kotoran" untuk menyebut negara Haiti dan Afrika dalam pertemuan pribadi dengan anggota parlemen.

Pernyataan tersebut menimbulkan tuduhan keras serupa dari anggota parlemen Partai Demokrat dan Republik. Beberapa kritikus menuduh Trump rasialis. Bahkan, suasana masih memanas saat perundingan kedua partai berlanjut di Kongres AS untuk mencari kompromi antara kedua partai demi menyelamatkan program Penangguhan untuk Kedatangan Anak atau DACA.

Saat ditanya wartawan di Florida apakah dia rasialis, Trump berkata, "Tidak, saya bukan rasialis. Saya orang paling tidak rasialis yang pernah Anda wawancarai."

Trump mengancam akan mengakhiri DACA, namun sepertinya dia tetap membuka pintu untuk sebuah kesepakatan saat dia mengatakan kepada wartawan sebelum makan malam pada Ahad malam: "Kami siap, bersedia dan mampu membuat kesepakatan pada DACA, tapi saya tidak berpikir Demokrat ingin membuat kesepakatan. Demokrat adalah orang-orang yang tidak akan membuat kesepakatan."

Upaya memperpanjang program tersebut semakin rumit karena hal tersebut dapat membuat pendanaan rancangan undang-undang untuk mencegah penutupan pemerintah pada Jumat menjadi lebih sulit. "DACA mungkin sudah mati karena Demokrat tidak menginginkannya. Mereka hanya ingin berbicara dan mengeluarkan uang, yang sangat dibutuhkan militer kita," kata Trump sebelumnya di Twitter.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement