REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Waralaba McDonald's bisa dijumpai setiap jarak satu mil atau 160 kilometer di Amerika Serikat. Raksasa makanan cepat saji ini sudah merambah berbagai negara di dunia, kecuali sembilan negara berikut, dilansir dari Reader's Digest, Selasa (16/1).
Bermuda
Sampai 1995, hanya ada satu restoran McDonald's di negara yang terletak di Kepulauan Karibia ini. Waralaba ini sekarang tak ada lagi di negara tersebut. Bermuda sebetulnya pernah memberlakukan undang-undang yang melarang makanan cepat saji asing pada 1970-an.
McDonald's kemudian menemukan jalan masuk ke Bermuda pada 1985 dengan membangun Mickey D's di Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di negara tersebut. Stasiun itu pun tutup pada 1995 diikuti dengan penutupan restoran McDonald's di dalamnya.
Iran
Hubungan antara Iran dengan AS dalam beberapa tahun terakhir bersitegang. Ini berdampak pada nasib waralaba AS yang ada di sana, termasuk McDonald's. Sebelumnya ada satu restoran McDonald's di Iran sekitar 1979, namun ditutup setelah hubungan diplomatik keduanya memburuk. Iran pun menciptakan pengganti McDonald's bernama Mash Donald's.
(NIAC inSight)
Makedonia
Negara kecil di Balkan, Eropa ini dulunya memiliki tujuh restoran McDonald's yang sebagian besarnya terletak di ibu kota negara, Skopje. Pada 2013, pengelola McDonald's di Macedonia dicabut lisensinya sehingga ketujuh restoran ikut ditutup permanen.
Yaman
Di satu sisi, ekonomi negara-negara Timur Tengah sedang goyah sehingga McDonald's tidak yakin berinvestasi membangun restoran di Yaman. Di sisi lain, militan Yaman mengancam keberadaan McDonald's di negara tersebut.
Kentang goreng McDonald's.
Montenegro
McDonald's pernah membeli sebuah toko kecil dan menjadikannya restoran di negara kecil tersebut. Bentuknya truk makanan dan harapannya semakin berkembang. Meski rakyat Montenegro banyak membeli makanan ayam ini, namun pemerintah setempat melarang MacDonald membuat restoran permanen di sana.
Korea Utara
Tidak mengherankan jika Korea Utara melarang berdirinya restoran McDonald's. Negara serbatertutup ini memang menolak segala bentuk bisnis Amerika. Akan tetapi, Korea Utara pernah membawa McGoodies dari Korea Selatan untuk bisa mencicipi menu-menu McDonald's.
Zimbabwe
McDonald's pada 2000 pernah mencoba berbisnis di Zimbabwe. Sayangnya negara kecil ini kemudian mengalami keruntuhan ekonomi dan perusahaan tidak bisa membiayai operasional perusahaan di sana.
Logo restoran cepat saji McDonald's.
Bolivia
McDonald's tutup di Bolivia sejak 2002 sejak berakhirnya hubungan antara Bolivia dan AS. Presiden Bolivia saat itu mengatakan menu-menu McDonald's tidak bagus untuk kesehatan, apalagi setelah rakyatnya sempat berduyun-duyun mengonsumsi burger buatan waralaba ini. Sejak itu pula McDonald's tutup.
Islandia
Islandia mengalami keruntuhan ekonomi yang menghancurkan prospek McDonald's di negara kepulauan ini. Tidak seperti Zimbabwe, Islandia pernah memiliki restoran McDonald's pada 2009 di ibu kota negaranya.
Sayangnya orang-orang Islandia tidak senang dengan menu Happy Meals sebab Islandia adalah negara yang masyarakatnya sangat sadar kesehatan. Meski demikian, menurut Iceland Mag, McDonald's berencana kembali membuka restoran di negara ini.