REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mengatakan, pasukan baru yang dibentuk AS di Suriah akan memperbesar api perang di negara tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi mengatakan, sebuah kekuatan yang didukung AS ini akan meningkatkan ketegangan di Suriah.
"Pengumuman AS tentang kekuatan perbatasan baru di Suriah merupakan campur tangan yang jelas dalam urusan internal negara ini," kata Qasemi seperti dikutip oleh kantor berita IRNA. Qasemi mendesak semua pasukan AS untuk segera meninggalkan Suriah.
Iran mendukung Assad dalam perang sipil hampir tujuh tahun melawan pasukan pemberontak dan militan ISIS dengan mengirim senjata dan tentara.
Baca juga, AS Kecam Bom Rusia dan Suriah yang Tewaskan Oposisi.
Pada Ahad, koalisi pimpinan AS mengatakan pihaknya bekerja dengan sekutu milisi Suriah, Pasukan Demokratik Suriah yang bermarkas di Kurdi untuk membentuk sebuah kekuatan di sepanjang perbatasan Turki dan Irak, dan juga di dalam Suriah.
Presiden Suriah Bashar al-Assad telah berjanji akan menghancurkan pasukan baru tersebut dan menggerakkan pasukan AS dari Suriah. Rusia, menyebut rencana tersebut sebagai bagian untuk meruntuhkan Suriah dan menempatkan sebagian darinya di bawah kendali AS. Turki menggambarkan kekuatan tersebut sebagai "tentara teror".
Amerika Serikat adalah kepala koalisi internasional yang menggunakan serangan udara dan pasukan khusus untuk membantu pasukan di lapangan yang memerangi militan ISIS di Suriah sejak 2014. Ia memiliki sekitar 2.000 tentara di tanah di Suriah.