REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Data terbaru dari Pusat Kesehatan Seksual di Melbourne menyebutkan terjadi peningkatan infeksi karena hubungan seksual, yaitu sifilis dan gonorrheoa atau GO. Sejak 2015 dilaporkan infeksi virus kedua penyakit tersebut meningkat 30 persen.
Manajer pusat tersebut Marcus Chen mengatakan meningkatnya infeksi sifilis dan GO ini terjadi di kalangan pria dan wanita heteroseksual dan ini kemungkinan disebabkan karena kencan online. "Sebenarnya susah mengetahui apa yang menjadi penyebab utamanya karena ada beberapa faktor yang terlibat di sini," katanya.
"Ada perubahan dalam pandangan orang mengenai risiko berhubungan seksual, ada perubahan mengenai jaringan hubungan seksual dan kita tahu sekarang semakin banyak orang berhubungan lewat online," ujarnya.
Klinik tersebut masih mengumpulkan data untuk 2017, tetapi sejauh ini sudah 2200 orang didapati mengidap GO tahun ini, naik dari 1.719 kasus di 2016. Angka tahun 2016 ini 30 persen lebih tinggi dari 2015.
Munculnya kembali sifilis ini terjadi di saat sebenarnya virus tersebut hampir hilang dari Victoria di awal tahun 2000-an. Meningkatnya mereka yang mengidap sifilis terjadi sejak 2010, ketika itu hanya ada kasus sekitar 100 orang.
Pada 2016, angkanya sudah meningkat tiga kali lipat dengan sekarang ada lebih dari 350 kasus. Selama sembilan bulan pertama di 2017, Klinik Kesehatan Seksual Melbourne mencatat adanya 280 kasus sifilis, dan angka keseluruhan tahun ini diperkirakan lebih dari 370.
"GO dan sifilis sekarang menjadi masalah lagi, dan kita harus melakukan tes lagi," kata Chen.
Chen mengatakan diperlukan kesadaran lebih besar mengenai risiko kesehatan sehubungan dengan penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual tersebut. Bila tidak ditangani dengan baik, GO bisa menyebabkan wanita sulit melahirkan karena mengurangi tingkat kesuburan, sementara sifilis menyebabkan infeksi otak dan dementia.
"Bagusnya adalah semua infeksi itu masih bisa ditangani," kata Chen.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini