Selasa 16 Jan 2018 20:10 WIB

Terduga Penjahat Perang Kosovo Tewas Ditembak

Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, PRISTINA -- Pemimpin suku Serbia di Kosovo, Oliver Ivanovic  yang menjalani persidangan dugaan pembunuhan terhadap suku Albania pada masa perang 1998-1999, mati tertembak di depan kantor partainya di kota Mitrovica pada Selasa. Demikian dilaporkan kejaksaan setempat.

Sebagai protes atas pembunuhan itu, Pemerintah Serbia menyatakan akan menghentikan perundingan perdamaian dengan Kosovo yang ditengahi Uni Eropa dan dijadwalkan berlangsung di ibu kota Belgia.

Kosovo adalah daerah di utara Serbia, yang menyatakan diri menjadi negara merdeka pada 2008. Mayoritas yang ingin merdeka pada umumnya berasal dari suku besar Albania, sementara Ivanovic berasal dari suku kecil Serbia. Suku minoritas itu ingin tetap menginduk pada pemerintahan pusat di Beograd.

Presiden Aleksander Vucic bereaksi dengan menggelar rapat darurat bersama Dewan Keamanan Nasional. "Saya bisa memastikan bahwa Oliver Ivanovic tewas oleh tembakan senjata api. Para penyidik kini sudah berada di lokasi," kata Shyqyry Syla dari kejaksaan kota Mitrovica kepada Reuters.

Uni Eropa mengecam penembakan itu dan mendesak semua pihak untuk tetap menahan diri, kata juru bicara badan kebijakan luar negeri Uni Eropa, Maja Kocijancic. "Kami berharap otoritas yang berwenang untuk melakukan segala upaya demi menemukan pelaku dan mengadilinya tanpa menunda-nunda," kata Kocijancic.

Ivanovic dikenal sebagai tokoh moderat di antara suku Serbia dan penghubung utama bagi pejabat NATO, PBB, dan Uni Eropa di Kosovo setelah perang. Pada 2016, dia dinyatakan bersalah melakukan kejahatan perang karena terlibat dalam pembunuhan terhadap empat orang etnis Albania dan harus menjalani hukuman penjara selama sembilan tahun.

Namun, proses pengadilan itu harus diulang dan dia dibebaskan pada tahun lalu sambil menjalani proses pengadilan baru. Direktur kantor pemerintahan Serbia untuk Kosovo, Marko Djuric, mengatakan bahwa pembunuhan terhadap Ivanovic adalah "tindakan terorisme".

Pemerintahan Kosovo juga mengecam pembunuhan itu. "Pembunuhan terhadap Oliver Ivanovic merupakan mengganggu upaya penegakan hukum dan keamanan di seluruh wilayah Kosovo," kata pemerintah dalam pernyataan tertulis.

Sekitar 40 ribu sampai 50 ribu etnis Serbia kini tinggal di bagian utara Kosovo. Mereka menolak integrasi dengan pemerintahan yang didominasi etnis Albania sejak Kosovo menyatakan merdeka pada 2008. Pada 2013, kedua pihak terpaksa menggelar perundingan demi normalisasi hubungan sebagai bagian dari syarat masuk ke Uni Eropa.

Kantor berita Serbia, Tanjug, menulis bahwa sang korban ditembak lima kali.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement