REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengatakan akan menangguhkan setengah dari total bantuan awal yang akan diberikan untuk badan PBB yang fokus membantu pengungsi Palestina, UNRWA. Pengumuman ini disampaikan dua pekan setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan memotong pendanaan tersebut.
Departemen Luar Negeri AS menyatakan AS hanya akan memberikan bantuan sebesar 60 juta dolar AS untuk UNRWA dan menangguhkan sisanya sebesar 65 juta dolar AS. Departemen tersebut mengatakan UNRWA perlu melakukan beberapa reformasi.
Meski demikian, bahkan jika Washington memberikan tambahan 65 juta dolar AS, dengan total 125 juta dolar AS, jumlah itu masih jauh di bawah pendanaan AS sebelumnya. Pada tahun fiskal 2017 yang berakhir pada 30 September, AS memberikan bantuan kepada UNRWA sebesar 355 juta dolar AS.
Ini 8 Butir Pernyataan Sikap Palestina Terhadap Israel
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mengatakan dukungan dana tersebut akan digunakan untuk biaya pendidikan dan layanan kesehatan. Ia menyampaikan penyataan Trump yang meminta negara lain menyumbang lebih banyak kepada UNRWA karena AS telah mendonasikan dana lebih dari cukup.
Menurutnya, Departemen Luar Negeri AS telah mengirim surat kepada UNRWA tentang keputusan tersebut. Dia menegaskan keputusan mengenai penangguhan bantuan ini tidak ditujukan untuk menghukum siapa pun.
Seorang anak kecil berdiri di balik timbunan karung bantuan pangan UNRWA. (ilustrasi)
Pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Wasel Abu Youssef mengkritik kebijakan AS tersebut. Menurut Youssef, kebijakan ini merupakan upaya AS yang disengaja untuk menahan hak-hak Palestina dan ia menghubungkannya dengan keputusan Trump yang telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia tidak mengetahui adanya pemotongan bantuan itu. Namun, dia mengaku sangat prihatin karena bantuan merupakan faktor penting dalam stabilitas. Komisaris Jenderal UNRWA Pierre Krhenbhl mengatakan dalam sebuah pernyataan berkurangnya kontribusi AS akan mengancam upaya pembangunan yang paling sukses dan inovatif di Timur Tengah.
Palestina Tolak Dialog, AS akan Potong Dana UNRWA
Keputusan menahan sejumlah bantuan mungkin akan menambah kesulitan untuk menghidupkan kembali perundingan damai antara Israel dan Palestina. Hal ini juga akan menghapus kepercayaan orang-orang Arab bahwa AS dapat bertindak sebagai mediator yang tidak memihak.
"UNRWA telah berkali-kali menjadi agen yang menyalahgunakan bantuan kemanusiaan internasional dan justru mendukung propaganda anti-Israel, melanggengkan penderitaan pengungsi Palestina, dan mendorong kebencian," kata Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon.
Dalam akun Twitter pribadinya pada 2 Januari lalu, Trump mengatakan Washington telah memberikan ratusan juta dolar kepada Palestina, tapi tidak mendapat penghargaan apa pun. "Karena orang-orang Palestina tidak lagi mau berbicara damai, mengapa kita harus memberikan bantuan di masa depan untuk mereka?" tulis Trump.