Rabu 17 Jan 2018 11:28 WIB

Qatar Tampung Imigran Salvador yang Terancam Deportasi AS

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Kota Doha, Qatar.
Foto: EPA
Kota Doha, Qatar.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN SALVADOR -- El Salvador sedang membahas kesepakatan dengan Qatar di mana migran Salvadoryang terancam kehilangan hak tinggal di Amerika Serikat (AS) bisa tinggal dan bekerja sementara di Qatar, Selasa (16/1).

Pekan lalu, pemerintahan Presiden Donald Trump mengumumkan mulai September 2019 status perlindungan sementara (TPS) akan dihilangkan. TPS ini memungkinkan sekitar 200 ribu warga Salvador tinggal di AS tanpa takut dideportasi.

Kepala komunikasi Presiden Euginio Chicas mengatakan El Salvador sedang dalam pembicaraan memutuskan bagaimana warga Salvador dapat dipekerjakan di negara kaya yang memiliki sekitar 2,6 juta penduduk itu. Qatar dijadwalkan menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola pada 2022.

"Kerajaan Qatar telah mengulurkan kemungkinan kesepakatan dengan El Salvador di mana pekerja Salvador dapat dibawa secara bertahap (ke Qatar)," kata Chicas kepada wartawan.

Chicas juga menambahkan setelah periode yang tidak ditentukan, orang-orang Salvador itu akan kembali ke rumah. Namun tidak disebutkan berapa banyak pekerja yang mendapatkan fasilitas program tersebut.

Menteri Luar Negeri El Salvador Hugo Martinez berada di Qatar sampai Jumat. Dalam sebuah pernyataan dia mengatakan orang-orang Salvador dapat bekerja di bidang teknik, perawatan pesawat terbang, konstruksi dan pertanian. Dia juga menekankan Qatar telah menawarkan layanan kesehatan.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement