Kamis 18 Jan 2018 00:51 WIB

Jepang Minta Kesalahan Peringatan Rudal Palsu tak Terulang

Korea Utara dan Jepang (ilustrasi)
Foto: brecorder.com
Korea Utara dan Jepang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang pada Rabu (17/1) meminta lembaga penyiaran NHK memastikan peringatan palsu mengenai peluncuran peluru kendali Korea Utara (Korut) tidak terulang.

NHK mengeluarkan tanda bahaya yang salah di lamannya pada Selasa malam dengan mengatakan Korut tampaknya meluncurkan peluru kendali dan meminta warga berlindung. Kebingungan serupa menyebabkan kepanikan di kepulauan Hawaii, Amerika Serikat pada akhir pekan lalu.

Penyiaran umum Jepang itu mengeluarkan pesan lain di lamannya dalam waktu lima menit untuk menjernihkannya dengan mengatakan pemerintah tidak mengeluarkan peringatan yang dikenal sebagai J-alert. "Peringatan J adalah informasi sangat penting dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat. Jadi, kami meminta mereka memastikan hal itu tidak terjadi lagi," kata Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam jumpa pers berkala.

Tidak ada laporan tentang kepanikan atau gangguan lainnya menyusul laporan tersebut. NHK mengatakan peringatan palsu itu dikirim karena kesalahan saat mencoba mengeluarkan berita lainnya.

Lembaga penyiaran tersebut menolak mengatakan apa berita lainnya yang dimaksud, tapi beberapa media cetak domestik pada saat yang bersamaan menerbitkan buletin mengenai penerima penghargaan sastra Jepang terbaru. NHK sedang mencari langkah-langkah untuk mencegah kesalahan serupa terulang.

Juru bicara NHK mengatakan namun tidak bisa memberikan komentar mengenai perincian spesifik karena rencana tersebut belum dilakukan. Peringatan palsu juga dikirim ke pengguna telepon saku dari layanan berita berjaringan NHK.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement