REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kesepakatan senjata dengan India yang sebelumnya tertunda kembali berlanjut. Keputusan ini diambil setelah Netanyahu melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Kesepakatan senjata dalam bentuk rudal anti-tank ini merupakan kesepakatan bernilai 360 juta euro atau sekitar Rp 5,9 triliun. Netanyahu juga menyiratkan bahwa ini bukan satu-satunya kesepakatan antara Israel dan India yang akan terjalin.
"Akan ada lebih banyak lagi kesepakatan," ungkap Netanyahu seperti dilansir Morning Star.
Sejauh ini, Israel merupakan pemasok senjata ketiga terbesar untuk India. Dua pemasok senjata terbesar untuk India yang lainnya adalah Amerika Serikat dan Rusia.
Tahun lalu, Israel Aerospace Industries yang dimiliki pemerintah Israel juga mengumumkan kontrak kerjasama dengan India senilai 1,5 juta euro atau sekitar Rp 24,5 miliar. Melalui kontrak ini, IAI akan menyediakan sistem keamanan MRSAM Air & Missile yang canggih untuk tentara India.
Selain itu, India juga diketahui telah membeli lebih dari 150 buah drone buatan Israel. Perusahaan Israel juga akan memasok senjata untuk kapal induk pertama India yang saat ini masih dalam proses konstruksi.
Advertisement