REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia telah mengundang Kurdi untuk ambil bagian dalam kongres perdamaian Suriah di Sochi pada 29-30 Januari mendatang. Undangan tetap diberikan meskipun ada serangan Turki terhadap milisi Kurdi di Suriah utara.
"Perwakilan Kurdi telah masuk dalam daftar undangan untuk berpartisipasi dalam Kongres Dialog Nasional Suriah yang akan berlangsung di Sochi," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Senin (22/1), dikutip Arab News.
Lavrov juga mengatakan Kurdi Suriah harus memainkan peran dalam proses politik masa depan di Suriah. "Peran ini tentu harus dipastikan," katanya, sambil menambahkan semua kelompok etnis Suriah harus menghormati kedaulatan dan integritas teritorial negara tersebut.
Lavrov menuduh Washington telah memicu sentimen separatis di kalangan Kurdi Suriah. "Washington terus mendorong sentimen separatis di kalangan Kurdi. Ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang situasi atau provokasi yang telah dilakukan secara sadar," jelas Lavrov.
Secara terpisah, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, menolak berkomentar saat ditanya apakah serangan Turki akan menyulitkan kongres perdamaian di Sochi. Namun ia mengatakan persiapan konferensi tersebut sedang berlangsung.
Rusia ingin mengadakan sebuah konferensi perdamaian dengan tujuan untuk menyetujui konstitusi baru bagi Suriah pasca perang. Perundingan ini akan dihadiri oleh Iran yang mendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Turki yang mendukung pemberontak.