Ahad 28 Jan 2018 10:12 WIB

Lima Polisi Tewas dalam Serangan Bom di Kolombia

Kantor jaksa agung Kolombia baru menangkap seorang tersangka berusia 31 tahun.

Rep: Fira Nursya'bani, Crystal Liestia P / Red: Andri Saubani
Seorang polisi terluka setelah bom meledak di kantor polisi Kota Barranquilla, Kolombia, pada Sabtu (27/1). Lima polisi dilaporkan tewas dalam insiden ini.
Foto: EPA-EFE/Jorge Payares
Seorang polisi terluka setelah bom meledak di kantor polisi Kota Barranquilla, Kolombia, pada Sabtu (27/1). Lima polisi dilaporkan tewas dalam insiden ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BARRANQUILLA -- Sedikitnya lima petugas polisi tewas dan puluhan lainnya cedera dalam aksi pemboman di kantor polisi Kota Barranquilla, Kolombia, pada Sabtu (27/1). Saat bom meledak, para petugas sedang melakukan apel pagi di depan kantor tersebut.

Pejabat setempat menduga, serangan itu merupakan serangan balasan atas tindakan keras polisi terhadap perdagangan narkoba dan kelompok kejahatan. Diperkirakan, perangkat peledak tersebut diledakkan dari jarak jauh dan mungkin sudah ditanam sebelumnya.

Pihak berwenang telah menawarkan hadiah sebesar 50 juta peso atau 17.977 dolar AS bagi siapapun yang memiliki informasi tentang penyerang. Kantor jaksa agung Kolombia saat ini baru menangkap seorang tersangka berusia 31 tahun.

"Kami akan menuntut (tersangka) dengan tuduhan lima pembunuhan yang memberatkan, percobaan pembunuhan, terorisme, dan penggunaan bahan peledak," ujar Jaksa Agung Nestor Martinez, dikutip CNN.

Surat kabar Kolombia, El Tiempo, melaporkan tersangka ditemukan di dekat kantor polisi tersebut dengan barang bukti alat komunikasi radio dan peta kantor polisi. Pria itu diduga tidak melakukan serangan seorang diri dan polisi sedang mencari tersangka lainnya.

Selain lima petugas tewas, lebih dari 40 lainnya luka-luka. Sebagian besar mengalami cedera yang tidak mengancam jiwa, tetapi beberapa petugas mengalami luka serius dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Direktur kepolisian Kolombia, Jenderal Jorge Nieto, mengunjungi lokasi kejadian dan berbicara dengan beberapa petugas yang cedera. Sementara, Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengatakan serangan tersebut sebagai serangan pengecut dan pihak berwenang tidak akan beristirahat sampai menemukan mereka yang bertanggung jawab.

Serangan tersebut terjadi beberapa pekan sebelum karnaval tahunan Barranquilla digelar. Acara ini merupakan perayaan terbesar kedua di Kolombia, setelah karnaval Rio yang terkenal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement