REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Gempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang dampaknya cukup terasa di beberapa wilayah Jakarta berpusat di daerah Lebak, Banten, pada Selasa, (23/1), mengakibatkan kerugian materil yang cukup besar ini. Kerugian tersebut antara lain rusaknya ribuan rumah penduduk, serta belasan fasilitas umum lainnya.
Musibah tersebut rupanya mengundang simpati dan perhatian khusus dari seorang ibu asal Palestina, Rajaa Onim (32 tahun). Ia adalah istri Abdillah Onim -- akrab disapa bang Onim -- aktivis kemanusiaan Indonesia untuk Palestina.
Rajaa Onim yang saat ini sedang mendampingi suami di Indonesia tergerak untuk berbagi dan membantu mereka yang menjadi korban gemba Banten tersebut. Melalui Yayasan Pusat Budaya Indonesia – Palestina (PBIP), Rajaa Onim menyisihkan sedikit uang belanjanya, dan atas nama rakyat Palestina, dana tersebut dialokasikan dalam bentuk sembako diperuntukkan untuk korban gempa di Banten.
Setelah menempuh perjalanan tujuh jam dari Jakarta, Jumat (26/1), Rajaa Onim tiba di lokasi bencana, tepatnya di desa Pasir Kanyere, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, untuk menyerahkan secara simbolis bantuan secara langsung kepada mereka yang rumahnya hancur akibat gempa.
Adapun isi kardus sembako yang berjumlah 100 kardus itu adalah: beras, mie, telor, teh, kopi, kecap dan minyak goreng. Rajaa ditemani sang bayi baru berusia 1 bulan bersama adik kandungnya asli Palestina bernama Mutasem kembali ke Jakarta dan tiba dirumah jam satu dini hari.
Nampak para korban yang juga mayoritas dari kalangan ibu rumah tangga tersebut, sangat bahagia menyambut kedatangan Rajaa Onim berserta tim dari Jakarta. Meski situasi di lokasi hujan, tidak menghalangi proses pembagian sembako yang secara langsung diserahkan oleh Rajaa Onim kepada para ibu rumah tangga tersebut.
“Saya turut prihatin atas apa yang menimpa saudara-saudara saya di Banten akibat bencana gempa ini. Dan saya hadir di sini sebagai bentuk solidaritas sesama Muslim, dukungan moril ini atas nama rakyat Palestina untuk masyarakat Indonesia,” ucap Rajaa Onim melalui siaran pers PBIP yang diterima Republika.co.id, Ahad (28/1) petang.
Selain menyerahkan sembako kepada para korban, Rajaa Onim juga diajak untuk melihat langsung beberapa rumah yang rusak total akibat guncangan gempa. Namun dirinya sedikit lega, sebab tidak ada korban jiwa akibat gempa ini. “Alhamdulilah tidak ada yang korban jiwa kan?” tanyanya kepada salah satu tim di lokasi.
Kehadiran Rajaa Onim di lokasi gempa Banten, menarik perhatian seluruh masyarakat dan juga aparat yang sedang bertugas di lokasi. Mereka menilai bahwa kehadiran beliau sangat luar biasa, di mana ternyata orang Palestina pun tetap peduli dengan nasib saudara-saudara mereka di Indonesia yang sedang tertimpa musibah.
Saat bertemu dengan para pengungsi yang masih menempati tenda, Rajaa, wanita asal Gaza menyampaikan, “Ini hadiah sangat sederhana dari saudara kalian di Palestina, ya melalui saya. Dan Muslim Palestina sebenarnya ingin hadir agar dapat mengunjungi para pengungsi di Banten, karena Indonesia dan Palestina ada ikatan batin dan hubungan akidah. Akan tetapi mereka belum bisa hadir disini karena kondisi Palestina masih dijajah dan sudah lebih dari 11 tahun Gaza masih diblokade. Mereka tidak bisa ke mana-mana. Ya Gaza diibaratkan penjara terbesar di dunia.”
Ia menambahkan, “Hal ini menunjukkan bahwa meski Palestina adalah negara yang sampai saat ini masih dijajah oleh Israel, namun rakyat Palestina tidak terhalangi untuk ikut berbagi kebersamaan, jika saudara-sudara mereka tertimpa musibah.”