Senin 29 Jan 2018 22:26 WIB

Presiden Jokowi Turut Berduka Atas Serangan di Kabul

Kehadiran Jokowi disebut berkah bagi rakyat Afghanistan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Presiden Afganistan Mohammad Ashraf Ghani.
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Presiden Afganistan Mohammad Ashraf Ghani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka mendalam kepada Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, berserta seluruh rakyat Afghanistan atas tragedi yang terjadi di Kabul, ibu kota Afghanistan, termasuk penyerangan yg terjadi dua hari lalu dan pagi ini.

Hal ini disampaikan Presiden saat pernyataan pers bersama usai pertemuan bilateral dengan Presiden Afghanistan di Istana Presiden Agr, Kabul, Afghanistan, Senin, (29/1).

"Saya berdoa agar para korban dapat segera pulih dan kepada keluarga serta kerabat yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," ujar Jokowi, dari pernyataan resmi Istana, Senin (29/1).

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyatakan, kunjungannya ke Afghanistan ini merupakan bentuk penghormatan ia atas kunjungan serupa yang dilakukan Presiden Afghanistan ke Indonesia pada tahun lalu.

Kunjungan Kenegaraan Bilateral Presiden Republik Indonesia ke Afghanistan ini sekaligus menjadi yang pertama setelah hampir enam dekade berlalu.

"Kunjungan saya ke Afghanistan merupakan kunjungan Kenegaraan Bilateral pertama Presiden Republik Indonesia setelah hampir enam dekade. Terakhir Presiden Sukarno berkunjung ke Afghanistan pada Mei 1961," ucapnya.

Kunjungan ini pun dinilai sebagai komitmen kuat Indonesia untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan Afghanistan. Pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk membangun perdamaian dan mendukung kesejahteraan bangsa Afghanistan.

Baca juga, Presiden Jokowi akan Tetap Berkunjung ke Afghanistan.

 

Dalam pertemuan bilateral kedua pemimpin negara ini, kerja sama terkait pembangunan perdamaian di Afghanistan makin dimatangkan kedua pihak.

"Indonesia dan Afghanistan akan meningkatkan berbagai kegiatan yang dapat membantu proses peace building dan rekonsiliasi di Afghanistan," kata Jokowi.

Salah satu bentuk dukungan Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di Afghanistan yakni ditunjukkan dengan berlanjutnya pembangunan kompleks Indonesia Islamic Centre (IIC) di Kabul. Rencananya, fasilitas kesehatan akan turut dibangun dalam kompleks tersebut pada tahun ini.

"Klinik kesehatan di kompleks IIC akan mulai dibangun pada musim semi 2018 melengkapi Masjid As-Salam yang telah digunakan oleh masyarakat Afghanistan sejak tahun 2015," ungkapnya.

Kompleks IIC ini merupakan simbol atau monumen dari persahabatan Indonesia dan Afghanistan. Lokasi tersebut diharapkan akan menjadi pusat kegiatan yang mendorong perdamaian.

 

Baca juga,  Presiden Jokowi akan Tetap Berkunjung ke Afghanistan.

 

Sementara itu, Presiden Ashraf Ghani menyambut baik kehadiran Presiden Jokowi di Kabul, Afghanistan. "Saya sangat menghargai dan menyampaikan terima kasih dari rakyat Afghanistan atas kedatangan di sini. Presiden Jokowi selalu mendorong terjadinya perdamaian di Afghanistan," ucap Presiden Ghani.

Selain itu, kedatangan Presiden Jokowi juga membawa berkah bagi masyarakat Afghanistan. Kedatangan Presiden ke Kabul diiringi turunnya hujan salju yang diyakini membawa berkah.

Kedatangan Yang Mulia tidak perlu membawa emas, tapi membawa hujan dan salju.

"Hujan dan salju merupakan berkah bagi kami. Salju dan hujan tidak pernah memilih akan turun pada orang kaya atau orang miskin," kata Presiden Ghani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement