REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Vladimir Putin pada Selasa (30/1) mengatakan penyiaran daftar pengusaha Rusia yang dekat dengan Kremlin oleh AS adalah tindakan tidak bersahabat. Namun, Moskow tidak berencana melakukan pembalasan.
Departemen Keuangan Amerika Serikat mengumumkan pengusaha besar Rusia dalam "daftar oligarki", yang disiarkan pada Selasa. Daftar itu, yang disusun sebagai bagian dari sanksi, ditandatangani dalam undang-undang pada Agustus tahun lalu.
Tidak berarti yang termasuk didalamnya akan dikenai sanksi, namun menimbulkan kemungkinan ancaman sanksi terhadap sekelompok besar orang kaya Rusia. "Itu tentu saja tindakan tidak bersahabat, akan memperkeruh keadaan sulit hubungan Rusia-Amerika dan tentu saja membahayakan hubungan internasional secara keseluruhan," kata Putin.
Saat berbicara pada pertemuan dengan pejabat kampanye pemilihan umum di Moskow, Putin mengatakan adalah tindakan bodoh bila memperlakukan Rusia dengan cara sama seperti Korea dan Iran. Namun, di sisi lain juga meminta Moskow membantu memantau kesepakatan perdamaian di semenanjung Korea.
Namun, Putin mengatakan dia masih ingin memperbaiki hubungan dengan AS dan akan menahan diri dari melakukan pembalasan segera. "Kami menunggu pada daftar ini dan saya tidak akan menyembunyikannya, kami siap melakukan langkah pembalasan, tindakan serius yang akan mengurangi hubungan kita menjadi nol," kata Putin.
"Untuk saat ini, kami akan menahan diri dari langkah itu, tapi akan berhati-hati melihat bagaimana perkembangan keadaannya," tambah Putin.