REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Afghanistan pada saat serangan bom terjadi di negara tersebut. Jokowi pun menyampaikan, kunjungannya ini sesuai dengan amanat konstitusi untuk membantu menciptakanperdamaian di dunia.
"Dari sana menginginkan kita bisa memediasi itu ya kewajiban kita untuk ikut menjaga perdamaian dunia. Udah jadi kewajiban kita, dan itu emang diamanatkan oleh konstitusi," jelas Jokowi diIstana Negara, Jakarta, Rabu (31/1).
Ia menjelaskan, kunjungannya keAfghanistan sudah direncanakan bersamaan dengan kunjungan ke beberapa negara di Asia Selatan, yakni Sri Lanka, India, Pakistan, dan juga Bangladesh. Selain itu,lawatannya ini sebagai balasan kunjungan kenegaraan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani ke Indonesia.
Baca juga, Presiden Jokowi Jadi Imam Shalat Zuhur di Afghanistan.
"Ya wong memang sudah direncanakan. Itukan satu kawasan, Asia Selatan. Dari sini ke sini dekat. Karena kita harus ngerti ya, Presiden Ashraf Ghani sudah ke sini, yang kedua ibu negara sudah ke sini," jelasnya.
Menurut Menteri Luar Negeri RetnoMarsudi, dalam kunjungan ini membahas masalah upaya perdamaian di Afghanistan. Sebagai tindak lanjutnya, akan segera diselenggarakan pertemuan antara ulama Indonesiadan Afghanistan dalam waktu dekat.
"Padatanggal 28 Februari nanti menurut rencana akan dilakukan peaceprocess, pertemuanyang kedua. Indonesia akan diundang untuk hadir di dalam pertemuan tersebut,dan delegasi Indonesia akan hadir dan delegasi Indonesia akan dipimpin olehWakil Presiden," ungkap Menlu.