Kamis 01 Feb 2018 15:01 WIB

Pemimpin Moro Berjanji akan Bantu Bebaskan Sandera WNI

Tiga warga negara Indonesia masih disandera Abu Sayyaf.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Muslim Moro saat berunjukrasa menuntut keadilan di Ibukota Filipina, Manila.
Foto: AP Photo/Bullit Marquez
Muslim Moro saat berunjukrasa menuntut keadilan di Ibukota Filipina, Manila.

REPUBLIKA.CO.ID,   JAKARTA -- Pimpinan Moro Islamic Liberation Front (MILF) Murad Ebrahim berjanji akan membantu membebaskan sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera di wilayah Filipina Selatan oleh kelompok militan Abu Sayyaf.

 

Hal ini disampaikannya usai bertemu dengan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla. "Kami tahu bahwa ada beberapa orang Indonesia yang masih disandera di Filipina Selatan, dan kami akan berusaha sekuat tenaga untuk membebaskan mereka," ujar Murad ketika ditemui di Kantor Wakil Presiden, Kamis (1/2).

Murad mengatakan, sejauh ini pihaknya tidak melakukan kontak dengan para sandera. Namun, dia berusaha untuk memonitor kondisi para sandera tersebut. "Kami berusaha memonitor itu, berusaha memindahkan dari satu pulau ke pulau lain," kata Murad.

Seperti diketahui, pada 29 Januari 2018 lalu Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memberikan lampu hijau kepada Indonesia untuk menggelar operasi pembebasan tiga sandera Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditawan kelompok militan Abu Sayyaf. Ketiganya disandera sejak Januari 2017.

Beberapa pekan lalu, kelompok militan Abu Sayyaf mengirimkan video yang memperlihatkan tiga WNI tersebut. Dalam video itu, salah satu sandera WNI meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk segera membebaskan meraka lantaran waktu pembebasan yang ditetapkan kelompok militan Abu Sayyaf sudah hampir habis.

Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla membenarkan bahwa MILF akan membantu pembebasan sandera WNI di Filipina. Para sandera tersebut kini berada di tangan Abu Sayyaf atau di tangan faksi-faksi kecil yang ada di Marawi dan Filipina Selatan.

 

Jusuf Kalla optimistis, MILF memiliki jaringan yang kuat dan bisa membantu membebaskan WNI yang masih disandera. "Pasti (MILF punya jaringan) dan bisa cari tahu, kita minta itu," ujar Jusuf Kalla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement