REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri mengatakan, Lebanon tidak akan memaksa pengungsi Suriah untuk kembali ke negara asalnya. Namun ia meminta bantuan lebih banyak dari internasional dalam menangani krisis pengungsi tersebut.
"Posisi pemerintah saya sangat jelas, tidak ada yang memaksa siapapun untuk kembali jika mereka tidak mau kembali," kata Hariri.
Dalam sebuah pidato di sebuah konferensi di Beirut, Hariri meminta bantuan kemanusiaan senilai 2,68 miliar dolar AS untuk krisis tahun ini. Hariri memperingatkan, para pengungsi akan mencoba pindah ke negara lain jika tidak ada cukup dukungan untuk mereka di Lebanon.
Baca juga, AS Kecam Bom Rusia dan Suriah yang Tewaskan Oposisi.
"Kita membutuhkan lebih banyak dari masyarakat internasional karena kita melakukan pelayanan publik untuk masyarakat internasional. Jika tidak, orang-orang ini, jika kita tidak berbuat lebih banyak, jika Anda tidak berbuat lebih banyak, mereka akan mencari perlindungan di tempat lain," katanya.
Lebih dari satu juta orang Suriah melarikan diri ke negara tetangga Lebanon setelah perang meletus di negara tersebut pada 2011. Saat ini jumlah pengungsi Suriah di Lebanon mencapai sekitar seperempat dari populasi Lebanon.
Beberapa politisi Lebanon telah meminta pengungsi Suriah untuk kembali ke negara asal mereka karena pemerintah Suriah telah menguasai lebih banyak wilayah dan beberapa pertempuran di wilayah Suriah juga telah berakhir.