REPUBLIKA.CO.ID,GENEVA --Diplomat Uni Eropa (EU) mengatakan Israel menggunakan pariwisata untuk melegitimasi pembangunan permukiman ilegal. Dilansir Middle East Monitor, Sabtu (3/2), menurut sebuah laporan UE yang diperoleh oleh The Guardian, Israel mengembangkan situs arkeologi dan pariwisata untuk melegitimasi permukiman ilegal di lingkungan Palestina di Yerusalem.
Kesimpulan dalam laporan tersebut, yang ditulis setiap tahun oleh Kepala Misi Uni Eropa di Yerusalem, memberi gambaran tentang situasi tersebut dan kondisi yang dihadapi 37 persen dari penduduk kota yang merupakan warga Palestina. Ini menimbulkan kekhawatiran mengenai pembongkaran rumah yang sedang berlangsung di Israel dan pemindahan penduduk Palestina di Yerusalem.
Diplomat Uni Eropa mengatakan Israel menggunakan proyek pariwisata sebagai alat politik untuk memodifikasi narasi sejarah dan untuk mendukung, melegitimasi dan memperluas permukiman. Proyek-proyek itu dikatakan mencakup lokasi penggalian di jantung distrik mayoritas-Arab, sebuah proyek mobil kabel yang diusulkan dengan pemberhentian di lahan yang sita dan penunjukan daerah perkotaan sebagai taman nasional.
Laporan tersebut mengatakan pemukim Israel dan juga institusi pemerintah mendorong sebuah narasi yang didasarkan pada kontinuitas historis kehadiran Yahudi di daerah tersebut dengan mengorbankan agama dan budaya lain. Pejabat Uni Eropa mengutip proyek City of David, yang merupakan taman arkeologi yang didanai pemerintah di lingkungan Palestina, Silwan, yang menyediakan tur ke reruntuhan Yerusalem kuno.
Israel dituduh mempromosikan sebuah narasi Yahudi secara eksklusif, sementara memisahkan tempat dari lingkungan Palestina. Laporan tersebut mengangkat kekhawatiran mengenai nasib situs Warisan Dunia Yerusalem, dengan menyimpulkan bahwa proyek-proyek ini mengubah kota kuno menjadi taman hiburan. Penduduk Palestina setempat tidak hadir dalam naratif yang dipromosikan ke para pengunjung.
Uni Eropa menganggap pendudukan Israel di Yerusalem Timur dan pembangunan permukiman ilegal. Ini benar-benar mendukung hak-hak warga Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. Pekan ini Komisi Uni Eropa mendukung rakyat Palestina dengan mengalokasikan lebih dari 17 juta dolar AS untuk proyek-proyek di Yerusalem yang diduduki. Proyek-proyek tersebut, menurut kantor berita Wafa, dimaksudkan untuk melestarikan keberadaan dan identitas Palestina di kota suci.