Senin 05 Feb 2018 12:09 WIB

Alat Komunikasi Ala Steven Hawkings Kini Tersedia di Aussie

NeuroNode ditanam di dalam kulit dan mencatat dorongan listrik.

Dean Walsh bersama ayahnya Brian dan perawat Kristal Ashcroft.
Foto: ABC
Dean Walsh bersama ayahnya Brian dan perawat Kristal Ashcroft.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Dean Walsh berusia 32 dan selama lima tahun terakhir ini dia belum bisa berjalan, makan atau bahkan berbicara. Kondisi yang dialami Dean Walsh disebabkan oleh cedera otak yang diderita saat ia terlibat dalam sebuah kecelakaan mobil di dekat kota asalnya, Leeton di selatan New South Wales.

Kristal Ashcroft telah menjadi perawat Dean sejak hari ia dipulangkan dari rumah sakit setelah kecelakaan pada 2012. Dia adalah satu dari 10 perawat yang memberikan perawatan konstan untuknya.

"Sulit untuk tidak mengetahui apa yang dia inginkan, Anda tahu, karena Anda ingin memberikan kualitas hidup sebaik mungkin. Tapi dengan dia tidak berbicara, itu sulit - Anda tidak tahu apa yang dia inginkan," kata Ashcroft.

Teknologi baru menawarkan harapan

Tapi sekarang sebuah perangkat yang dapat dikenakan yang disebut NeuroNode telah menawarkan keluarga Dean dan perawatnya secercah harapan komunikasi mereka dengan Dean bukan sesuatu yang tidak mungkin dilakukan. NeuroNode ditanam di dalam kulit Dean dan mencatat dorongan listrik saat dia mencoba menggerakkan otot dan berbagi dengan tablet.

Artinya ketika Dean mengajukan pertanyaan, dia bisa mencoba menggerakkan otot untuk menunjukkan 'ya', yang kemudian akan disampaikan sebagai bip melalui tablet.

Ayahnya, Brian Walsh sangat terkejut dengan hasilnya. "Mungkin itu memang tidak seberapa bagi beberapa orang tapi bagi kami itu sangat besar. Ini sangat besar," kata Walsh.

Brian Walsh, ayah Dean.
Brian Walsh, ayah Dean. ABC News

Walsh sangat terkesan dengan NeuroNode. Dia membayar 34 ribu dolar AS atau sekitar Rp 362 juta dari kocek pribadinya untuk menyumbangkan dua perangkat tersebut ke rumah sakit Liverpool dan Westmead.

"Jika kita bisa membantu satu atau dua orang, itu sudah cukup bagi saya. Tapi saya percaya perangkat ini mampu membantu lebih dari satu atau dua orang," katanya.

Perangkat bisa jadi pengubah hidup seseorang

Mary-Clare Waugh, seorang spesialis rehabilitasi dari Rumah Sakit Anak-anak Westmead, mengatakan dia sangat senang dengan kemungkinan yang ditawarkan NeuroNode kepada pasien. "Ini benar-benar menarik, untuk bisa menggunakan sesuatu yang baru dan teknologi secanggih seperti ini, dan sangat kecil juga," kata Waugh.

"Untuk dapat berkomunikasi dengan anak-anak yang dilahirkan dalam keadaan koma, mengikuti cedera otak mereka, atau membiarkan anak-anak yang memiliki cerebral palsy parah dapat berbicara kepada kita itu [luar biasa]. Saya berharap hal itu akan membuat perbedaan besar bagi anak-anak yang kita sayangi," ujarnya.

NeuroNode
NeuroNode, yang ditemuan oleh Peter Ford. (ABC News)

NeuroNode adalah karya inovasi Peter Ford, yang merupakan pendiri Control Bionics. Perangkat ini  telah diuji coba pada fisikawan Steven Hawking dan sedang digunakan untuk membantu veteran perang AS yang mengalami masalah dalam berkomunikasi.

"Kami tidak bergantung pada gerakan otot," Ford menjelaskan.

"Kami mengandalkan sinyal listrik di dalam otot, dan menjadi lebih mudah membuat sinyal.

"Mereka jadi melihat kemungkinan hidup mereka berubah."

Mungkin hanya bunyi bip sederhana tapi bagi Dean  Walsh itu membuat semua perbedaan. "Anda harus menerima Dean tidak dapat kembali bekerja di pertanian lagi, tapi ini adalah perangkat yang bisa membantu timbunan sampah," katanya.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/gaya-hidup-nad-kesehatan/perangkat-komunikasi-ala-steven-hawkings-kini-tersedia-di-pasar/9396154
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement