REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia mendorong kemajuan dan perlindungan hak asasi manusia (HAM) di tingkat kawasan serta mendorong penguatan HAM di tingkat nasional. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dalam pembukaan Jakarta International Conversation on Human Rights pada Senin (5/2).
"Kerja sama dan perhatian terhadap isu HAM penting bagi kita bersama, hal ini untuk mencegah terjadinya pelanggaran dan penyalahgunaan HAM," ujar Menlu Retno, dalam pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id.
Pertemuan tersebut dilaksanakan dengan mengambil momentum peringatan 70 tahun implementasi Deklarasi Umum HAM serta 25 tahun Deklarasi dan Program Aksi Wina. Acara ini diharapakan dapat menjadi forum diskusi, tukar pikiran, dan sarana berbagi pengalaman, bagi 200 pesertanya.
Menlu Retno menyampaikan, di tingkat nasional, Indonesia terus mendorong penguatan kerangka peraturan perundang-undangan dalam bidang HAM. Indonesia juga memprioritaskan agenda HAM di pemerintah pusat dan daerah, memperkuat institusi-institusi HAM skala nasional, serta melakukan kampanye pendidikan HAM.
Sementara di tingkat kawasan, Indonesia terus berupaya memperkuat kinerja ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR), untuk kemajuan HAM di kawasan. Dalam inisiatif agenda Demokrasi dan HAM, Indonesia secara berkesinambungan menjadi tuan rumah acara tahunan Bali Democracy Forum, untuk bertukar ide dan pengalaman.
Indonesia meyakini pemajuan dan perlindungan HAM harus universal dan progresif karena setiap negara menghadapi tantangan tersendiri dan memilki fasenya masing-masing," kata Retno.
Dalam hal ini, Menlu Retno memberikan penekanan pada tiga poin utama, yaitu pentingnya perlindungan dan promosi HAM di tingkat nasional, memperkuat mekanisme HAM, dan kerja sama inter-regional.