Selasa 06 Feb 2018 13:33 WIB

Israel Hancurkan Pipa Pertanian Warga Palestina

Israel ingin membangun permukiman di wilayah yang dimiliki warga Palestina.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Israel melakukan segala cara untuk mencaplok tanah Palestina, setelah pernah membuldoser sistem irigasi untuk perkebunan Zaitun, kini Israel mempersulit izin petani Palestina untuk menggarap lahan pertanian yang terpisah tembok pembatas di Tepi Barat
Foto: thewe.cc
Israel melakukan segala cara untuk mencaplok tanah Palestina, setelah pernah membuldoser sistem irigasi untuk perkebunan Zaitun, kini Israel mempersulit izin petani Palestina untuk menggarap lahan pertanian yang terpisah tembok pembatas di Tepi Barat

REPUBLIKA.CO.ID,  GAZA -- Sebuah buldoser Israel menghancurkan saluran pipa air di Jordan Valey yang mengalir ke kawasan permukiman warga Palestina. Penghancuran saluran air itu menyusul keputusan pengadilan Israel untuk membangun permukiman Yahudi di kawasan tersebut.

"Buldoser Israel bersama pasukan militer menghancurkan saluran pipa air yang terhubung ke daerah Ain Al-Sakut di Jordan Valley," kata Pejabat Sernior Israel Moataz Basharat seperti diwartakan Middle East Monitor, Selasa (6/2).

Basharat mengatakan, aliran air dari pipa tesebut digunakan warga untuk saluran irigasi lahan pertanian semangka seluas 80 are. Dia menambahkan, aliran tersebut juga dimanfaatkan untuk mengairi 400 are area pertanian lainnya di Ain Al-Sakut.

Menurutnya, tanah di kawasan tersebut merupakan lahan milik permukim Israel berdasarkan keputusan pengadilan tinggi negara zionis tersebut pada 2014. Warga mengaku tidak mendapat pemberitahuan terlebih dahulu terkait penghancuran pipa tersebut.

Israel diketahui kerap menghancurkan sejumlah rumah dan bangunan milik warga Palestina di Jordan Valley. Mereka beranggapan, bangunan tersebut tidak memiliki perizinan yang jelas. Penggusuran yang dilakukan itu dilakukan untuk merampas tanah warga Palestina untuk kemudian didirikan pemukiman Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement