Selasa 06 Feb 2018 14:28 WIB

Kuwait Berikan 900 Ribu Dolar AS untuk UNRWA

Bantuan dibutuhkan untuk melanjutkan operasi kemanusiaan Palestina

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang anak kecil berdiri di balik timbunan karung bantuan pangan UNRWA. (ilustrasi)
Foto: www.kawther.info
Seorang anak kecil berdiri di balik timbunan karung bantuan pangan UNRWA. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Kuwait mengumumkan donasi sebesar 900 ribu dolar AS kepada Badan Perseikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Gelontoran dana tersebut diberikan buat membantu UNRWA keluar dari krisis finansial.

"Kami sangat berterima kasih atas kontribusi tambahan Kuwait terhadap krisis pengungsi di Suriah," kata Komisaris Jenderal UNRWA Pierre Krahenbuhl seperti dikutip kantor berita Palestina, Wafa pada Selasa (6/2).

Krahenbuhl mengatakan, bantuan dana yang diberikan Kuwait sangat dibutuhkan untuk melanjutkan operasional kemanusiaan buat pengungsi Palestina di Suriah. Dia juga berterima kasih atas partisipasi Kuwait dalam Dewan Keamanan PBB dan mendorong negara-negara untuk memberikan dana bantuan kepada UNWRA.

Krahenbuhl mengatakan, konflik yang terjadi di Suriah secara keseluruhan mengganggu kehidupan warga hingga menimbulkan korban jiwa dan cedera. Dia mengungkapkan, sekitar 438 ribu pengungsi Palestina ada di Suriah dan 95 persen dalam kondisi kritis serta membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga, Uni Eropa Tegaskan Dukungan untuk UNRWA.

"Warga Palestina juga terkena dampak dari konflik itu. Bahkan hampir 254 ribu terpaksa di relokasi dan 56.600 terperangkap di lokasi yang sulit dijangkau atau tak bisa diakses," kata Pierre Krahenbuhl.

 

Kuwait merupakan pendonor reguler bagi UNRWA dan telah memberikan sumbangan dana total 55 juta dolar dalam lima tahun terakhir untuk pengunsi Palestina di Suriah. Untuk tahun ini, UNRWA mengaku membutuhkan dana setidaknya 409 juta dolar untuk menangani krisis yang terjadi di Suriah sambil menyediakan bantuan keuangan, makanan, air, pemukiman dan medis kepada penduduk di negara tersebut.

Pada Januari kemarin, AS selaku salah satu pendonor utama bagi UNRWA, memutuskan untuk menangguhkan dana bantuan sebesar lebih dari 60 juta dolar untuk badan tersebut. Pemotongan dana ini dinilai merupakan upaya AS untuk menarik kembali Palestina ke perundingan damai dengan Israel.

"Saya sangat prihatin bahwa kekurangan dana UNRWA yang terakhir akan sangat mengganggu kemampuan badan tersebut untuk memenuhi mandatnya dan menjaga layanan penting seperti pendidikan dan perawatan kesehatan untuk pengungsi Palestina," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement