REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL -- Saudari pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, Kim Yo-jong, akan memulai debutnya di pentas dunia. Dia dijadwalkan akan mengunjungi Korea Selatan (Korsel) untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang pada Jumat (9/2).
Kementerian Unifikasi Korsel mengatakan, Kim Yo-jong akan menemani kepala negara nominal Korut Kim Yong-nam. Selain itu, Ketua Komite Bimbingan Olah Raga Nasional Korut Choe Hwi dan Ketua Delegasi Korut dalam pembicaraan antar-Korea Ri Son-gwon juga akan hadir dalam Olimpiade.
Masuknya Kim Yo-jong ke dalam delegasi itu dinilai sangat bermakna. Kim bukan hanya saudara perempuan pemimpin Korut, tetapi juga pejabat senior di Partai Pekerja yang berkuasa di negara itu.
Meski demikian, kunjungan Kim Yo-jong ke Seoul akan menimbulkan pertengkaran antara AS dan Korsel. Kim diketahui telah masuk dalam daftar hitam Departemen Keuangan AS atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Kim Yo-jong adalah Wakil Direktur Departemen Propaganda dan Agitasi Partai Pekerja. Ia menangani pesan ideologis melalui media, seni, dan budaya.
Ia terekam oleh media pemerintah Korut pada Selasa (6/2) sedang menyapa rombongan seni Korut yang akan berangkat ke Korsel untuk menghadiri Olimpiade.
"Salah satu hal positif dari kunjungannya adalah dia merupakan seseorang yang bisa menyampaikan pesan langsung atas nama Kim Jong-un," kata Shin Beom-chul, profesor di Akademi Diplomatik Korsel di Seoul.
"Yang bermasalah adalah dia datang bersama Choe Hwi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Korut cenderung bermaksud menggunakan Olimpiade ini sebagai alat propaganda daripada membuka dialog bermakna dengan Korsel," jelasnya.
Choe mendapatkan larangan bepergian di bawah sanksi Dewan Keamanan PBB. Ia diketahui pernah bekerja untuk departemen yang sama dengan Kim Yo-jong di Partai Pekerja.