Kamis 08 Feb 2018 02:29 WIB

Turki Klaim Penuhi Syarat Negara Bebas Visa dari Uni Eropa

Ada 72 syarat yang ditetapkan Uni Eropa untuk bisa masuk daftar bebas visa.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Ibu Kota Turki, Ankara.
Foto: Youtube
Ibu Kota Turki, Ankara.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pejabat senior Turki mengklaim Turki sudah memenuhi 72 syarat yang ditetapkan Uni Eropa (UE) untuk bisa masuk daftar bebas visa. Juru Bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin menyatakan, Turki sudah memenuhi semua syarat dokumen negara bebas visa yang ditetapkan UE sebelum pertemuan Turki-UE digelar pada Maret 2018 mendatang.

Namun Kalin tak menjelaskan detil bebas visa itu. Turki berharap hak bebas visa ini bisa diimplementasikan pada 2018. "Bila terwujud, itu akan jadi momentum baru hubungan Turki-UE," ungkap Kalin seperti dikutip Associated Press, Rabu (7/2).

Bebas visa merupakan bagian penting dalam kesepakatan UE-Turki pada 2016 lalu. Dimana EU meminta Turki menahan aliran pengungsi ke Eropa. Namun, Turki dipandang gagal memenuhi beberapa syarat termasuk amandemen aturan dalam negeri Turki terkait terorisme. Kalin mengakui memang ada beberapa perubahan yang dilakukan, tapi itu tak mengubah upaya Turki melawan terorisme.

Komisi Eropa membenarkan proses verifikasi pengajuan bebas visa oleh Turki sedang berlangsung. Kabarnya, Duta Besar Turki untuk Eropa menyerahkan langsung aplikasi dan syarat bebas visa itu kepada Wakil Presiden Komisi Eropa Frans Timmermans saat mereka bertemu.

Komisi Eropa akan mempelajari aplikasi tersebut. Selain syarat tersebut, UE juga meminta Turki mengubah definisi serangan terorisme dalam konstitusinya untuk memastikan keamanan.

Namun, dengan gagalnya upaya militer melakukan kudeta pada 2016 lalu, Erdogan nampak menunjukkan komitmennya melawan para ekstrimis. Brussels sendiri mengonfirmasi bahwa Erdogan akan bertemu Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, Presiden Dewan Eropa Donald Tusk dan Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borissov di Varna, Bulgaria, pada Maret 2018 nanti.

Komisi Eropa menyatakan pertemuan itu akan fokus pada kepentingan bersama kedua pihak dan perkembangan terkini di Turki. UE sendiri menaruh kekhawatiran atas tekanan terhadap media dan intervensi hukum di Turki pasca gagalnya kudeta oleh militer terhadap Erdogan. Juga isu pengungsi Suriah dari Turki ke Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement