Kamis 08 Feb 2018 18:52 WIB

Menlu Retno akan Bertemu dengan PM Cina

Sejumlah isu akan dibahas, termasuk masalah Myanmar dan Korea.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING  -- Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi dijadwalkan bertemu Perdana Menteri China Le Keqiang di Beijing, Jumat (9/2).

Juru bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir di Beijing, Kamis, mengatakan, kunjungan kehormatan tersebut dilakukan setelah pertemuan bilateral antara Menlu Retno dan Menlu China Wang Yi.

"Setelah itu baru ada joint commission antarkedua delegasi," ujarnya seusai mengikuti pertemuan antarpejabat senior (SOM) kedua negara di kantor Kemlu China di Beijing.

Menurut dia, Retno sudah sering bertemu dengan Wang Yi. Bahkan Wang Yi juga sudah beberapa kali ke Indonesia. Namun, kunjungan bilateral Menlu Retno secara resmi baru kali ini yang dirangkai dengan Pertemuan Ke-3 Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral (JCBC) Indonesia-China.

Beberapa isu akan dibicarakan dalam pertemuan bilateral tersebut, terutama di bidang ekonomi. Demikian pula kerja sama di bidang investasi dan pariwisata.

Isu-isu internasional terkait masalah kawasan akan menjadi agenda pembicaraan dalam pertemuan bilateral tersebut, temasuk krisis di Semenanjung Korea, situasi di Myanmar, dan tindak lanjut dari kesepakatan kerangka kerja tata laku pihak yang berkepentingan (CoC) di Laut China Selatan.

"Kita akan mendorong adanya momentum positif yang perlu diteruskan dalam 'frame work' CoC ini karena yang perlu ditekankan adalah Indonesia dan Tiongkok merupakan dua negara besar di kawasan dan tentunya apa yang kita lakukan berdampak pada kawasan," ujarnya.

Sebelum melakukan serangkaian pertemuan bilateral, Menlu Retno akan mengunjungi kampus Tsinghua University di Beijing untuk menindaklanjuti program "technopark" yang pernah disepakati antara pihak perguruan tinggi terbaik di China itu dengan Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Beijing pada Mei 2017.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement