REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Israel melancarkan serangan udara pada Sabtu (10/2) untuk menargetkan pertahanan udara Suriah dan Iran. Serangan ini dilakukan setelah jet tempur F-16 milik militer Israel jatuh di wilayah utara yang diduga ditembak oleh pasukan Suriah didukung Iran.
Militer Israel mengatakan, ada 12 sasaran dalam serangan mereka, termasuk tiga baterai pertahanan udara dan empat lokasi yang merupakan bagian dari pembentukan militer Iran di Suriah. "Selama serangan tersebut, rudal antipesawat juga ditembakkan ke arah Israel, sehingga memicu alarm yang terdengar di Israel Utara," kata militer Israel.
Observatorium Suriah untuk Manusia mengatakan, Israel telah menargetkan daerah-daerah pedesaan di sebelah barat daya Damaskus, dekat perbatasan Suriah-Lebanon. Serangan juga terjadi di desa timur Provinsi Homs selama beberapa jam sejak subuh.
Serangan Israel ini menandai konfrontasi paling serius di Suriah antara Israel dan Iran, serta pasukan Suriah yang didukung Iran, yang berjuang untuk mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang saudara.
Israel mengatakan, jet tempur F-16 mereka jatuh dalam sebuah misi untuk menyerang instalasi pesawat tak berawak Iran di Suriah. Pesawat tak berawak itu berhasil ditembak jatuh saat memasuki wilayah Israel, pada Sabtu (10/2).
David Ivry, mantan kepala Angkatan Udara Israel, mengatakan dia yakin ini adalah pertama kalinya jet tempur F-16 Israel ditembak jatuh sejak Israel mulai menggunakan jet tersebut pada 1980-an. "Kami tidak tahu apakah pilot tersebut berhasil keluar karena tembakan (Suriah). Tapi ini sangat memprihatinkan kami jika benar ditembak jatuh," kata Conricus.
Aliansi militer pendukung Assad membantah ada pesawat tak berawak yang memasuki ruang udara Israel. Justru jet tempur F-16 Israel yang menyerang pangkalan udara di gurun Homs yang biasa digunakan untuk menerbangkan pesawat tak berawak dalam misi perlawanan terhadap ISIS. "Aksi teroris semacam itu yang dilakukan oleh Israel akan disambut dengan tanggapan serius," ujar aliansi militer Iran.
Juru bicara militer Israel mengatakan Israel tidak mau menimbulkan eskalasi di wilayah tersebut. Israel mengklaim, tindakannya adalah usaha defensif yang dipicu oleh tindakan agresi Iran.
Pengaruh Iran yang meluas selama perang Suriah yang terjadi hampir tujuh tahun, telah menimbulkan kekhawatiran Israel. Pasukan Syiah Iran dan pasukan yang didukung Iran, termasuk Hizbullah Lebanon, telah ditempatkan secara luas untuk mendukung Assad.