REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Australia Selatan mungkin memiliki tarif listrik paling mahal di seluruh Australia, tapi ternyata sektor komunikasilah yang mendominasi anggarannya.
Poin utama
- Laporan tersebut menemukan, orang-orang di Adelaide menghabiskan rata-rata 50,97 dolar AS (atau setara Rp 510 ribu) per minggu untuk telekomunikasi
- Penduduk di pedalaman menghabiskan rata-rata 38,72 dolar AS (atau setara Rp 390 ribu).
- Sekitar 22 persen rumah tangga di pedalaman tidak mengakses internet di rumah, termasuk melalui telepon genggam.
- Di Adelaide, 15,5 persen penduduk tidak mengakses internet dari rumah.
Sebuah laporan baru oleh Dewan Layanan Sosial Australia Selatan (SACOSS) telah menemukan bahwa walaupun tarif telekomunikasi turun secara riil selama 14 tahun terakhir, rata-rata rumah tangga sekarang menghabiskan lebih banyak untuk layanan tersebut.
Organisasi kesejahteraan itu menemukan, orang-orang di Adelaide menghabiskan rata-rata 50,97 dolar AS per minggu (atau setara Rp 510 ribu) untuk telekomunikasi, sementara penduduk di pedalaman menghabiskan rata-rata 38,72 dolar AS (atau setara Rp 390 ribu).
Nijole Naujokas, yang merupakan mahasiswa dengan tunjangan dari Newstart (tunjangan untuk warga tak berpenghasilan), mengatakan sungguh sulit ketika orang mengira ia memiliki akses langsung ke internet atau kredit yang tersedia di ponselnya.
"Mengatakan kepada orang-orang 'Oh, coba buka internet saja' sebenarnya sangat mencerminkan ketidakpedulian dalam banyak hal karena Anda berasumsi setiap orang memiliki akses yang sama - tidak semua orang begitu," ujarnya.
CEO SACOSS Ross Womersley mengatakan permintaan untuk memiliki akses komunikasi yang memadai sangat sulit bagi banyak keluarga berpenghasilan rendah. "Belanja telekomunikasi hampir tiga kali berdampak pada anggaran rumah tangga untuk rumah tangga berpendapatan rendah daripada yang ada di kelompok berpenghasilan tertinggi," sebutnya.
Itu sungguh mencerminkan perbedaan dalam daya beli. Womersley mengatakan masyarakat pedalaman membutuhkan lebih banyak dukungan untuk membantu mereka mengejar ketertinggalan.
"[Ini menawarkan] akses yang lebih dekat ke pasar, informasi, layanan pemerintah dan perdagangan daring, dan juga membuat warga lebih mudah terhubung dengan teman dan masyarakat yang mungkin berjarak beberapa kilometer jauhnya."
Internet masih tak terjangkau bagi beberapa warga Australia Selatan
Sekitar 22 persen rumah tangga pedalaman tidak mengakses internet di rumah - termasuk melalui telepon genggam. Di Adelaide, 15,5 persen penduduk tidak mengakses internet dari rumah. SACOSS menginginkan agar isu tersebut menjadi fokus utama Pemilu negara bagian yang akan datang.
SACOSS mendesak partai-partai besar untuk berkomitmen pada 'rencana inklusi digital di seluruh negara bagian' atau memasukkan kebijakan untuk mengatasi inklusi digital, menyediakan koneksi wi-fi gratis untuk area yang tak terakses secara digital dan memberikan akses gratis ke situs Pemerintah Negara Bagian sehingga orang tidak harus membayar untuk mengakses informasi dan layanan dasar pemerintah.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.