Selasa 13 Feb 2018 07:58 WIB

Tim Investigasi Cari Petunjuk Kecelakaan Pesawat Rusia

Sebuah ledakan terjadi setelah pesawat jatuh.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Budi Raharjo
Puing pesawat Rusia, Saratov Airlines  yang jatuh.
Foto: AP
Puing pesawat Rusia, Saratov Airlines yang jatuh.

REPUBLIKA.CO.ID,STEPANOVSKOYE -- Tim penyelamat pada Senin (12/2) waktu setempat mencari bagian tubuh dan puing-puing setelah sebuah pesawat penumpang Rusia jatuh dan menewaskan 71 jiwa di dekat Moskow beberapa menit setelah lepas landas. Kecelakaan pesawat ini dinobatkan sebagai kecelakaan udara paling mematikan di negara itu sejak 2016.

Pesawar Antonov An-148 yang jatuh di tempat yang tertutup salju sehingga membuatnya sulit untuk diakses. Ini membuat petugas darurat terpaksa mencapai lokasi reruntuhan dengan berjalan kaki atau mobil salju. Kecelakaan itu terjadi di Distrik Ramensky sekitar 70 kilometer tenggara Moskow Ahad (11/2) kemarin setelah pesawat tersebut berangkat dari Bandara Domodedovo di luar ibu kota Rusia dan menghilang dari radar pada pukul 14.28 waktu setempat.

Sebanyak 65 penumpang dan enam awak pesawat berada dalam pesawat tersebut. "Semuanya meninggal," kata komite investigasi seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (13/2). Sebanyak tiga korban adalah anak-anak termasuk bocah perempuan berusia lima tahun.

Kemudian pada Senin, tim penyelamat berjalan dengan susah payah melintasi lokasi kejadian dengan menggunakan sekop untuk memindah salju yang dalamnya sekitar 40 centimeter (CM). "(Kondisi) korban-korban sangat rusak sehingga pengujian genetik diperlukan," kata para penyelidik.

Sementara itu presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan bela sungkawa. "Kemudian terus menerima informasi tentang kecelakaan tersebut," kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov.

Komite investigasi yang menyelidiki kecelakaan pesawar tersebut mengatakan bahwa pesawat tersebut terbakar di tanah setelah tabrakan. "Pada saat jatuh, pesawat terbang itu utuh, tanpa api. Sebuah ledakan terjadi setelah pesawat jatuh," katanya. Ia menambahkan bahwa pihaknya sedang mencari berbagai faktor termasuk latihan pilot dan keadaan teknis pesawat.

Sementara itu pembuat pesawat tersebut mengaku, pihaknya siap mengirim tim ahlinya untuk berpartisipasi dalam penyelidikan tersebut. Komite penerbangan Rusia mengatakan, Kiev telah menunjuk seorang perwakilan di penyelidikan tersebut.

Seorang warga negara Swiss dan seorang warga Azerbaijan termasuk diantara orang mati yang telah terdaftar kementerian layanan darurat. "Seorang warga Kazakh juga kemungkinan meninggal," kata menteri perhubungan Maxim Sokolov.

Korban lainnya termasuk seorang berusia 22 tahun dan seorang pemain hoki profesional Rusia maupun penyanyi dari Orsk. Wakil perdana menteri Rudia Arkady Dvorkovich mengatakan keluarga masing-masing korban akan menerima kompensasi lebih dari 3,5 juta Rubel (sekitar 60 ribu dolar AS).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement