REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson, pada Senin (12/2), mengatakan negaranya akan terus mendukung Mesir untuk memerangi milisi ISIS dan kelompok teroris lainnya. Hal ini disampaikan Tillerson ketika mengunjungi negara tersebut dalam tur Timur Tengah-nya.

"Kami sepakat bahwa kami akan melanjutkan kerja sama erat kami dalam tindakan kontraterorisme. Rakyat Mesir harus yakin bahwa komitmen AS untuk terus mendukung Mesir dalam memerangi terorisme dan membawa keamanan bagi rakyat Mesir adalah teguh," kata Tillerson, dilaporkan laman Al Arabiya.

Tillerson pun mengomentari perihal pemilu presiden yang akan dilaksanakan Mesir pada Maret mendatang. Ia berharap pemilu Mesir berjalan transparan dan adil. "Kami selalu menganjurkan pemilihan yang bebas dan adil, pemilihan transparan tidak hanya di Mesir tapi di negara manapun. AS akan selalu mengadvokasi proses pemilihan yang menghormati warga negara," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Tillerson juga menyinggung perihal isu Palestina dan Israel. Ia mengatakan, AS tetap berkomitmen untuk menciptakan perdamaian di antara kedua negara terlepas dari keputusan Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017 lalu.

Isu Palestina dan Israel memang tengah disorot dunia setelah AS secara unilateral mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Pengakuan tersebut dinilai sewenang-wenang dan telah melanggar berbagai kesepakatan serta resolusi internasional.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas sendiri telah menyatakan menolak peran AS sebagai mediator perdamaian dengan Israel. Sebab menurutnya, AS tak lagi bersikap netral dan terbukti membela kepentingan Israel.

Ikuti Whatsapp Channel Republika