Selasa 13 Feb 2018 18:45 WIB

Donald Trump Ancam Potong Dana Bantuan ke Timur Tengah

Trump mengatakan sudah saatnya berinvestasi di negara sendiri.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Gita Amanda
Presiden AS Donald Trump
Foto: Bloomberg
Presiden AS Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali berniat memangkas dana bantuan yang diberikan Paman Sam ke negara-negara di Timur Tengah. Niatan tersebut dilontarkan Presiden AS ke-45 melalui akun Twitter pribadinya.

"Setelah dengan bodohnya menghabiskan tujuh triliun (dolar AS) ke Timur Tengah, sudah saatnya berinvestasi di negara kita sendiri," cuit Trump seperti diwartakan Mirror, Selasa (13/2).

Trump mengatakan, daripada menghabiskan dana triliunan dolar AS ke Timur Tengah, dana tersebut lebih baik dipakai untuk pembangunan infrastruktur di AS. Niatan tersebut datang setelah dirinya memaparkan rencana 1,5 triliun dolar AS untuk pembangunan infrastruktur negara.

Pemaparan itu dilakukan kepada sejumlah pemimpin daerah di Gedung Putih yang merupakan rencana 10 tahun pembangunan. Trump akan menggunakan dana tersebut untuk merevitalisasi akses jalan, tol, pelabuhan hingga bandara.

Trump sebelumnya juga telah memangkas 60 juta dolar AS dana bantuan yang akan diberikan untuk Pengungsi Palestina melalui badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Palestina (UNRWA). Pemotongan ini dianggap merupakan upaya AS untuk menyeret kembali Palestina keperundingan damai dengan Israel.

Ancaman pemotongan dana kembali di lontarkan Presiden Donald Trump saat memberikan pidato pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Dalam kesempatan itu, Trump juga menilai Palestina telah menghina AS dengan menolak kedatangan Wakil Presiden Mike Pence ketika melakukan tur kunjungan ke Timur Tengah pekan lalu.

Pemotongan itu membuat badan kemanusiaan PBB tersebut mengalami krisis finansial terbesar sepanjang sejarah. UNRWA mengaku membutuhkan dana sedikitnya 800 juta dolar AS untuk membiayai operasional para pengungsi yang tersebar di Suriah, Tepi Barat, dan Jalur Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement