Rabu 14 Feb 2018 04:00 WIB

Ini Dugaan Penyebab Jatuhnya Pesawat Rusia

Jet Saratov Airlines jatuh beberapa menit setelah lepas landas.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Teguh Firmansyah
Puing pesawat Rusia, Saratov Airlines  yang jatuh.
Foto: AP
Puing pesawat Rusia, Saratov Airlines yang jatuh.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW --Peneliti mengatakan, sensor kecepatan pesawat yang terkena es diduga menyebabkan pesawat  Rusia jatuh dan menewaskan seluruh penumpang di dalamnya, sebanyak 71 orang. 

 

Seperti dilansir di BBC News, Komite Penerbangan Interstate Rusia mengatakan, instrumen yang salah berkemungkinan memberikan data kecepatan yang juga salah kepada pilot.

Jet Saratov Airlines jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari bandara Domodedovo di Moskow pada Ahad (11/2) waktu setempat.  Lebih dari 1.400 bagian tubuh dan ratusan fragmen pesawat ditemukan dari lokasi kecelakaan.

Tim penyidik mengatakan, sebuah analisis awal dari rekaman penerbangan menunjukkan pesawat tersebut mengalami masalah setelah dua setengah menit usai lepas landas, pada ketinggian sekitar 1.300 meter atau 4.265 kaki.

 

Baca juga, Pesawat Rusia Jatuh, Penumpang Terpental.

 

Komite tersebut mengatakan, instrumen mulai menampilkan pembacaan kecepatan yang berbeda. Dan ini mungkin dikarenakan sensor kecepatan pesawat yang terkena es. Ketika kru mendeteksi masalah ini, mereka mematikan autopilot pesawat.

Dalam proses pencarian, 700 orang lebih dilibatkan dalam operasi pencarian korban yang berjuang melalui salju yang dalam.

Kementerian darurat mengumpulkan sampel DNA dari keluarga korban sebagai bagian proses identifikasi dari 65 penumpang, termasuk seorang anak dan dua remaja, serta enam awak.

Bagian tubuh korban tersebar sekitar 30 hektar di dekat desa Argunovo, sekitar 50 mil di tenggara Moskow.

Antonov An-148 tersebut awalnya sedang dalam perjalanan menuju Kota Orsk di pegunungan Ural dan kehilangan kontak pada pukul 14:27 waktu setempat, tanpa mengirimkan panggilan darurat apapun.

Komite Investigasi Rusia mengatakan, pesawat tersebut masih utuh saat jatuh dan terjadi sebuah ledakan akibat benturan. Situs pelacak penerbangan Flightradar24 mengatakan pesawat tersebut jatuh di ketinggian 1.000 meter atau 3.300 kaki per menit.

Pesawat yang dilaporkan berusia tujuh tahun tersebut, diterbangkan oleh pilot berpengalaman yang memiliki 5.000 jam terbang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement