Jumat 16 Feb 2018 18:13 WIB

TGB Serahkan Bantuan untuk Rakyat Palestina

Bantuan dari masyarakat NTB tersebut berupa uang tunai Rp 100 juta

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi (tengah) menyerahkan bantuan masyarakat NTB untuk Palestina kepada Sekjen Komite Al Quds Ikatan Ulama Internasional Syeikh Dr. Muraweh Mousa Nassar (kanan) usai shalat Jumat di Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center NTB, Jumat (16/2)
Foto: Humas Pemprov NTB
Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi (tengah) menyerahkan bantuan masyarakat NTB untuk Palestina kepada Sekjen Komite Al Quds Ikatan Ulama Internasional Syeikh Dr. Muraweh Mousa Nassar (kanan) usai shalat Jumat di Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center NTB, Jumat (16/2)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubenur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGB Muhammad Zainul Majdi menyerahkan bantuan dari masyarakat NTB berupa uang tunai Rp 100 juta untuk masyarakat Palestina. Bantuan ini diserahkan kepada Sekjen Komite Al Quds Ikatan Ulama Internasional, Syeikh Dr. Muraweh Mousa Nassar usai shalat Jumat di Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center NTB, Jumat (16/2)

TGB mengatakan bantuan tersebut merupakan salah satu cara membalas jasa baik masyarakat Palestina.

"Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia," ujar TGB di hadapan ribuan jamaah yang hadir di Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center NTB, Jumat (16/2).

TGB mengajak masyarakat NTB untuk senantiasa memberikan bantuan dan doa untuk masyarakat Palestina.

Sekjen Komite Al Quds Ikatan Ulama Internasional, Syeikh Dr. Muraweh Mousa Nassar menyampaikan terima kasih yang tinggi atas bantuan masyarakat dan pemerintah Indonesia, khususnya NTB.

"Bantuan tersebut adalah amanah besar yang akan selalu diingat oleh Masyarakat Palestina," ujar Syeikh Muraweh.

Syeikh Muraweh mengakui, di tengah masalah Palestina saat ini, khususnya pembebasan Al quds, Indonesia adalah negara yang selalu memberi dukungan besar dan selalu berada dan berdiri bersama Palestina.

Syekh Muraweh menyampaikan, meskipun Palestina merupakan negara pertama yang mengakui mengakui kemerdekaan Indonesia, bukan berarti Palestina ingin meminta balasan. Namun, masalah Palestina adalah masalah kemanusiaan.

"Kami tidak tahu dengan cara apa kami membalas kebaikan masyatakat Indonesia," ungkap Syeikh Muraweh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement