REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Empat tentara Israel terluka parah akibat sebuah ledakan yang terjadi di perbatasan Gaza dan Israel, Sabtu (17/2). Ledakan ini dilaporkan merupakan insiden terburuk di perbatasan sejak Hamas dan Israel bertempur pada 2014.
Dilaporkan laman BBC, Ahad (18/2), sebelum ledakan terjadi, tentara Israel melihat sebuah bendera Palestina terbang di daerah tersebut. Tentara Israel kamudian menghampiri lokasi berkibarnya bendera untuk memeriksa.
Ketika tentara mendekat, ledakan pun terjadi. Empat tentara Israel terpental dan mengalami luka parah. Dua di antara empat tentara Israel dilaporkan berada dalam kondisi kritis.
Belum ada pihak yang mengklaim atau mengaku bertanggung jawab atas terjadinya insiden ledakan di perbatasan Gaza dan Israel. Namun Israel meyakini Hamas berada di balik serangan tersebut.
Tentara Israel akhirnya melancarkan serangan udara ke Gaza, tepatnya ke titik-titik yang menjadi basis kelompok Hamas. Jet tempur dikerahkan dalam serangan ini. Menurut pejabat Palestina, tiga kamp pelatihan Hamas hancur akibat serangan udara Israel. Namun belum ada laporan tentang jatuhnya korban jiwa.
Media Israel melaporkan serangan terbaru di perbatasan Gaza dan Israel merupakan yang terburuk sejak 2014. Kendati tidak menyebabkan korban tewas, namun serangan tersebut dianggap cukup memukul tentara-tentara Israel di sana.