REPUBLIKA.CO.ID, MUNCHEN -- Penasehat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) H.R. McMaster mengatakan, Iran kian aktif membangun dan mempersenjatai jaringan proksinya yang kuat di Suriah, Yaman, dan Irak. Menurutnya hal ini akan kian merongrong situasi keamanan di wilayah tersebut.
"Jadi, kami pikir, ini adalah waktunya untuk melawan Iran," kata McMaster ketika menghadiri Munich Security Conference di Jerman pada Sabtu (17/2), seperti dilaporkan laman Asharq Al-Awsat.
McMaster memang telah menuding Iran meningkatkan aktivitas terselubungnya untuk merentangkan pengaruhnya di Timur Tengah. Salah satu yang dilakukannya adalah mempersenjatai kelompok milisi seperti Hizbullah di Lebanon. AS telah menganggap Hizbullah sebagai organisasi teroris.
Dan hal ini masih terus berlangsung hingga sekarang. "Yang sangat memprihatinkan adalah jaringan proksi ini menjadi lebih dan lebih kapabel," ujar McMaster.
Tidak hanya itu, McMaster mengatakan Iran juga layak bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Bashar al-Assad di Suriah. Ia menyatakan, tak ada keraguan bahwa penggunaan senjata kimia oleh rezim Bashar al-Assad masih terus berlanjut.
"Sudah saatnya semua negara menahan rezim Suriah dan sponsornya bertanggung jawab atas tindakan mereka dan mendukung usaha Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia," kata McMaster.
Kemudian terkait kesepakatan nuklir Iran, ia kembali menegaskan pandangan AS. McMaster mengatakan sudah waktunya untuk membahas kekurangan serius dalam kesepakatan tersebut dan merevisinya. Hal ini harus dilakukan agar Iran tidak lagi mengembangkan proyek rudal balistiknya.