REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Badan Keamanan Israel Shin Bet, pada Ahad (18/2), menuding gerilyawan Palestina merencanakan serangan bom terhadap Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman. Namun Shin Bet mengklaim berhasil mengatasi ancaman serangan tersebut.
"Anggota sel, seluruhnya penghuni Tepi Barat, berencana melakukan serangan terhadap warga sipil dan pasukan keamanan. Beberapa anggota bahkan merencanakan menyerang konvoi Lieberman saat dia kembali ke rumahnya di permukiman di Tepi Barat," kata Shin Bet dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Xinhua.
Namun Shin Bet menyatakan serangan terhadap Lieberman tidak pernah dilakukan. "Hal ini karena keamanan yang ketat untuk menteri," ujarnya.
Menurut Shin Bet ini merupakan ancaman terbaru dari serangkaian upaya warga Palestina di Tepi Barat. Shin Bet menyatakan warga Tepi Barat memanfaatkan hubungan dengan rekan-rekannya di Jalur Gaza untuk melakukan serangan.
Dalam sepekan terakhir, Shin Bet mengklaim telah menangkap enam anggota gerilyawan Palestina. Mereka ditangkap karena diyakini merencanakan dan berupaya melakukan serangan terhadap Israel.
Akhir pekan lalu, sebuah ledakan di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel menyebabkan empat tentara Israel luka parah. Tak ada pihak yang mengklaim atau mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom tersebut.
Namun, sebagai balasan, Israel segera melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza. Serangan tersebut dilaporkan menewaskan dua warga sipil di daerah yang diblokade tersebut.