REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Hujan lebat yang mengguyur Lebanon selama akhir pekan membuat banyak jalan dan rumah terendam air dan menambah lebih banyak salju di puncak gunung, kata National News Agency (NNA) pada Ahad (18/2).
Beirut mengalami hujan lebat yang mengakibatkan genangan air besar di sebagian daerah. Sebagian jalan ditutup akibat banjir. Di pegunungan, kabut tebal menghalangi daya pandang pengemudi.
Menurut laporan NNA, staf Palang Merah pada Sabtu malam mengungsikan dan membantu beberapa keluarga pengungsi Suriah di Akkar, karena kamp mereka digenangi air. Ditambahkannya, 43 keluarga dari satu kamp di As-Samounieh di Akkar diungsikan ke kamp lain.
Sebanyak 330 selimut dibagikan ke tujuh kamp di Lembah Akkar. Sebanyak 160 keluarga memerlukan bantuan.
Di Koura, Lebanon Utara, hujan lebat merusak lahan pertanian, lantai dasar dan gudang. Banjir juga berdampak pada warga dan pengungsi Suriah di Lembah Bekaa.
Pada Ahad, Gubernur Bekaa Kamal Abou Jaoudeh memberi perintah buat 21 keluarga pengungsi Suriah untuk diungsikan akibat banjir di Taanayel. Abou Jaoude juga mengikuti perkembangan peristiwa batu longsor di Jdita, Zahle.
Buletin prakiraan cuaca pagi yang disiarkan oleh Departemen Meteorologi di Bandar Udara Internasional Rafik Al-Hariri mengatakan prakiraan pada Ahad ialah salju tebal turun di daerah dengan ketinggian 1.300 meter sampai sore hari.