REPUBLIKA.CO.ID, IRAN -- Tim pencari dan penyelamat menyatakan pihaknya akan terus mencari pesawat Iran Aseman Airlines yang jatuh akibat cuaca buruk pada Ahad (18/2) kemarin. Pejabat pemerintah setempat melaporkan bahwa reruntuhan pesawat telah ditemukan namun seorang pejabat dari Red Crescent menyatakan hal ini masih belum bisa dibuktikan.
Petugas dari penerbangan sipil juga disebut belum memberikan keterangan atas informasi tersebut. Pesawat yang hilang ini jatuh di pegunungan Zagros dan membawa 66 orang yang dikhawatirkan telah meninggal.
Ratusan pendaki gunung dengan anjing pelacak dan pesawat tanpa awak (drone) mencoba mencapai lokasi terburuk meski dalam kondisi cuaca buruk. Karena kabut dan angin kencang, helikopter yang dikerahkan untuk melakukan pencarian pada Senin (19/2) terpaksa dihentikan, sementara pada Ahad tim benar-benar berhenti bekerja karena alasan yang sama.
Dilansir dari BBC, pesawat turboprop dengan mesin ganda ATR 72-500 ini sedang melakukan perjalanan dari Teheran menuju kota Yasuj di bagian barat daya. Penerbangan dengan nomor EP3704 meninggalkan Teheran pada pukul 04:30 GMT dan jatuh sekitar satu jam kemudian di daerah Gunung Dena, sekitar 22 km dari tujuan.
Pada Senin, seorang pejabat dari wilayah tersebut mengatakan kepada media bahwa tim penyelamat telah berhasil mencapai lokasi jatuhnya pesawat, namun dua saluran media IRINN dan English-language Press TV menyatakan mereka tidak bisa mengkonfirmasi laporan tersebut secara independen.
Tidak lama juru bicara dari penerbangan sipil mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa laporan tersebut tidak dapat dikonfirmasi. Seseorang dari Red Crescent juga menyatakan tidak ada laporan yang bisa dipercaya bahwa reruntuhan pesawat telah ditemukan.
Organisasi penerbangan sipil Iran menyebut pesawat yang jatuh ini berusia 25 tahun. Terdapat 60 penumpang, dua petugas keamanan, dua pramugari, serta pilot dan co-pilot di dalam pesawat tersebut.
Setelah kecelakaan terjadi, pihak perusahaan mengatakan bahwa semua orang telah meninggal dunia. Namun esok harinya mereka mengatakan tidak bisa memberikan konfirmasi karena belum ada tim penyelamat yang mampu mencapai lokasi.
Presiden Iran Hassan Rouhani sendiri menyatakan simpatinya dan dalam sebuah pernyataan mengatakan kecelakaan ini membawa kesedihan dan kepedihan mendalam. Pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei juga menyatakan kecelakaan ini sangat menyedihkan.