REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Iran menemukan pesawat yang jatuh dengan 65 orang di dalamnya. Bangkai pesawat itu terlihat oleh pesawat nirawak.
"Bangkai pesawat tersebut akhirnya terlihat oleh pesawat nirawak militer," kata juru bicara Garda Revolusi Ramezan Sharif pada Selasa (20/2) atau dua hari setelah pesawat itu hilang dari radar di atas pegunungan.
Penerbangan Aseman Airlines dari Teheran hilang pada Ahad, setelah 50 menit perjalanan menuju kota barat daya, Yasuj. Menurut juru bicara itu, pesawat jatuh menabrak gunung dan diperkirakan tidak ada penumpang selamat.
Suhu dingin dan medan pegunungan menghambat usaha pencarian dan penyelamatan. Hal ini menambah kesedihan dan kemarahan keluarga korban dan masyarakat luas yang menyalahkan puluhan tahun sanksi untuk Iran sehingga berdampak pada kualitas pesawat.
Pesawat itu adalah jet ATR 72 bermesin ganda berusia di atas 24 tahun. Menurut data, yang dikutip laman Yayasan Keselamatan Penerbangan, aviation-afety.net, pesawat tersebut dipulihkan untuk memberikan layanan tiga bulan lalu. Pesawat itu sebelumnya dikandangkan selama enam tahun.
"Dua helikopter dikirim ke koordinat yang dimiliki pesawat nirawak itu, dan menemukan puing pesawat," kata televisi pemerintah setempat. "Pesawat telah mencapai puncak gunung sebelum jatuh 30 meter (lebih jauh) ke bawah."
Lebih dari 100 orang melakukan unjuk rasa di luar kantor pemerintah daerah di wilayah Dena Kooh pada Senin, menuntut pejabat untuk turun atas penanganan kecelakaan ini.
Video di kantor berita Tasnim menunjukkan seorang pria marah yang meneriaki Menteri Pembangunan Jalan dan Perkotaan Abbas Akhoundi: "Maukah Anda terbang ke pesawat yang sama?"