Kamis 22 Feb 2018 16:21 WIB

Indonesia akan Hadiri Konferensi Kabul Peace Process

Ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo bulan lalu ke sana.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Andi Nur Aminah
Jusuf Kalla - Wakil Presiden
Foto: Republika/ Wihdan
Jusuf Kalla - Wakil Presiden

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Presiden Indonesia HM Jusuf Kalla dan Menteri Luar Negeri Indonesia akan menghadiri konferensi Kabul Peace Process di Afghanistan. Konferensi ini akan dilaksanakan pada 27 Februari hingga 1 Maret.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir atau akrab disapa Tata, mengungkapkan kehadiran Jusuf Kalla dan Menlu Retno di konferensi Kabul Peace Process merupakan undangan langsung dari Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. "Ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Bapak Presiden (Joko Widodo) bulan lalu ke sana, di mana presiden Afghanistan mengundang kita untuk hadir dalam Kabul Peace Process," kata Tata ketika menggelar pertemuan pers di gedung Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Kamis (22/2).

Menurut Tata, kehadiran Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menlu Indonesia dalam konferensi tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap upaya peace building di sana. "Kita tentu akan mendorong agar terus dikedepankan inklusifitas dan upaya nonkekerasan dalam upaya mencapai perdamaian di sana," ucapnya menerangkan.

Hal ini juga yang akan disampaikan Jusuf Kalla ketika menghadiri Kabul Peace Process. "Beberapa poin yang akan disampaikan dalam konferensi tersebut adalah komitmen kita untuk terus mendorong upaya peace building serta penggunaan soft power," ungkap Tata.

Di sela-sela penyelenggaraan konferensi Kabul Peace Process, Jusuf Kalla juga akan mengadakan sesi pertemuan dengan Ashraf Ghani dan ketua Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan.

Pada Januari lalu, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan kunjungan kenegaraan ke Afghanistan. Menurut Jokowi ini merupakan kunjungan bersejarah. Sebab dia adalah presiden Indonesia kedua yang mengunjungi negara tersebut setelah Soekarno pada 1961. Kunjungan tersebut dimanfaatkan Jokowi untuk membahas peningkatan kerja sama bilateral, mencakup politik, keamanan, dan ekonomi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement