Jumat 23 Feb 2018 08:08 WIB

Anak-Anak di Ghouta Timur Jadi Korban Serangan Rezim Assad

Tak ada tempat yang aman di Ghouta Timur.

Rep: CrystalLiestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas Pertahanan Sipil Suriah memadamkan api di sebuah toko yang terbakar karena serangan udara pasukan Suriah dan gerilyawan di Ghouta, pinggiran Damaskus, Selasa (20/2).
Foto: Syrian Civil Defense White Helmets via AP
Petugas Pertahanan Sipil Suriah memadamkan api di sebuah toko yang terbakar karena serangan udara pasukan Suriah dan gerilyawan di Ghouta, pinggiran Damaskus, Selasa (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS --  Tidak ada tempat yang aman di Ghouta Timur, Suriah.  Rudal dan aksi pengeboman oleh rezim Suriah menghujani wilayah tersebut.

Anak-anak di Ghouta memohon untuk diselamatkan dan mereka menceritakan penderitaan kepada dunia melalui media sosial.

 

"Selamatkan anak-anak Ghouta sebelum terlambat," kata Noor, gadis berusia 10 tahun yang selamat dari pengeboman tersebut seperti dikutip CBS, Jumat (23/2).

Pada Kamis, sebuah ledakan menghempaskan jendela dan mengirim pecahan peluru dan kaca masuk ke rumah mereka. Serpihan itu mengenai dahi Alaa, gadis berusia 8 tahun saudara perempuan Noor.

 

Baca juga, Suriah Kirim Pasukan Besar ke Ghouta Timur. 

 

CBS mewawancarai ibu mereka setelahledakan tersebut, Shamzi Khatib, seorang guru bahasa Inggris. Dia ditanya tentang bagaimana keadaan anak-anaknya sekarang.

"Iya ok,tapi mereka takut jika pesawat tempur berada di bawah selimut (mereka)," ujarnya.

 

Dia mengaku merasa seperti keluarga dan tetangganya telah meninggalkan mereka.    "Dunia hanya melihat apa yang terjadi di Ghouta. Mengapa?," kata Khatib.

Kekerasan brutal itu menyebabkan setidaknya 300 orang tewas di Suriah. Rezim Suriah dan pendukungya Rusia bersikeras bahwa penyerangan yang mereka lakukan pada pekan ini ditujukan untuk pemberontak.

 

Di tempat lain di sekitarnya, seorang pria memeluk tubuh kecil yang diselimuti, dia adalah seorang ayah yang terisak tak bisa membiarkan dirinya melepaskan anaknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement