REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Seorang remaja penyintas perisitiwa penembakan di Parkland, Florida, Lauren Hogg (14) menyebut Melania Trump dalam cicitannya di Twitter. Ia meminta sang istri presiden untuk mengingatkan anak tirinya, Donald Trump Jr. agar berhenti melakukan kekerasan siber pada dirinya dan keluarganya.
Di dalam cicitannya, Lauren meminta sang ibu negara untuk berbicara dengan anak tirinya. Ia mengingatkan bagaimana Melania memiliki misi untuk menghapus kekerasan siber.
"Hei @FLOTUS, Anda bilang misi Anda sebagai Ibu Negara adalah untuk menghentikan kekerasan siber. Baik kalau begitu, tidakkah bagus kalau Anda berbicara dengan anak tiri Anda @DonaldJTrumpJr sebelum dia menyukai cicitan tentang konspirasi teori yang salah yang kemudian menjadikan saya sebagai target," tulis Lauren.
Dalam cicitan selanjutnya, Lauren mengungkapkan bahwa dirinya tidak seharusnya mengalami hal ini. Pada usianya yang masih 14 tahun, ia mengatakan, hidupnya dan keluarganya semakin memburuk gara-gara keluarga Trump.
Sebelumnya, anak tertua Donald Trump menyukai dua cicitan yang berisi konspirasi yang salah tentang kakak Lauren, David Hogg yang juga merupakan penyintas penembakan Parkland. Konspirasi tersebut mengatakan, David dilatih berbicara untuk melawan Trump oleh ayahnya, mantan agen FBI.
"Saya telah banyak menerima pesan-pesan yang sangat jahat. Saya bangun hari ini dan ingat bahwa misi Melania Trump adalah menghilangkan kekerasan siber. Saya pikir dia bisa melakukan sesuatu," kata Lauren, dilansir dari Hollywood Life, Sabtu (24/2).
Akibat dari Donald Trump Jr yang menyukai cuitan konspirasi tersebut, keluarga Hogg telah menerima banyak ancaman melalui internet. Banyak yang berupa ancaman kematian dengan kata-kata yang kejam. Sementara itu, pihak keluarga Trump masih belum memberikan respon terkait hal ini.