REPUBLIKA.CO.ID, OSAKA -- Seorang warga asal Amerika Serikat (AS) diperiksa kepolisian Osaka, Jepang terkait kasus pembunuhan. Warga yang kemudian diketahui bernama Yevgeniy Vasilievich Bayraktar itu menjadi terduga pelaku kasus mutilasi.
Seperti dilaporkan BBC, Senin (26/2) kasus terungkap bermula dari penemuan sebuah potongan kepala di dalam penginapan yang disewa terduga pelaku. Potongan tubuh manusia itu ditemukan di masukan ke dalam sebuah koper oleh terduga.
Diperiksanya pria asal New York tersebut menyusul sebuah rekaman CCTV yang menunjukan waktu terakhir korban terlihat. Dalam potongan video tersebut, korban terekam berjalan bersama dengan terduga pelaku sebelum akhirnya dibunuh.
Berdasarkan kesaksian, korban mengaku ingin bertemu dengan seseorang pria asal AS yang dia kenal melalui sebuah aplikasi. Setelah diselediki, ini bukan kali pertama korban bertemu dengan terduga pelaku.
Korban yang indentitasnya belum diungkapkan itu diketahui pernah bertemu sebelumnya dengan terduga pria 26 tahun tersebut. Pertemuan keduanya berlangsung di bagian barat perfektur Osaka pada awal Februari tahun ini.
Meski demikian, terduga pelaku asal AS itu menyanggah semua tuduhan yang diajukan terhadapnya. Dia mengaku tidak memiliki hubungan sama sekali terkait kasus tersebut. Hingga saat ini, belum ada potongan tubuh lain milik korban berhasil yang ditemukan.