Senin 26 Feb 2018 16:28 WIB

Rusia Siap Jegal Barat di DK PBB

AS dan sekutu ingin menyalahkan Iran atas pasokan senjata ke pemberontak Houthi.

Kondisi wilayah di Sanaa, Yaman, akibat perang antara milisi Houthi dan pendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Foto: Reuters
Kondisi wilayah di Sanaa, Yaman, akibat perang antara milisi Houthi dan pendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Rusia menyiapkan langkah veto pada Senin untuk menjegal upaya Inggris, Amerika Serikat dan Prancis agar Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menegur Iran karena senjata-senjatanya jatuh ke tangan kelompok Houthi di Yaman.

Dewan Keamanan beranggotakan 15 negara harus memperbarui sanksi yang ditargetkan di Yaman pada Senin (26/2). Sementara Rusia mengusulkan sebuah resolusi tandingan dan tidak menyebut Iran.

Amerika Serikat melobi selama berbulan-bulan agar Iran dapat dimintai pertanggungjawaban oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait dukungannya terhadap kelompok Houthi. 

 

Baca juga,  Presiden Yaman Ajak Seluruh Warga Perangi Houthi.

 

Pada saat yang sama, Iran mengancam keluar dari kesepakatan 2015 yang disepakati oleh negara-negara kekuatan dunia untuk mengekang program nuklir Iran.

Inggris merancang sebuah resolusi dalam konsultasi dengan Amerika Serikat dan Prancis yang pada awalnya ingin mengutuk Iran karena telah melanggar larangan embargo senjata terhadap para pemimpin Houthi.

Iran dinilai tidak menghentikan pengiriman peluru kendali dan kendaraan udara tak berawak yang mencapai wilayah Houthi. Sebuah perang sedang berlangsung di Yaman antara Houthi yang didukung Iran dan pemerintahan Abd Rabbou Mansur Hadi yang ditopang Saudi dan sekutunya.

Sebuah koalisi pimpinan Arab Saudi melakukan intervensi di Yaman pada 2015. Iran membantah memasok senjata kepada kelompok Houthi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement