REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi kembali membuat gebrakan baru. Setelah memenjarakan sejumlah pangerannya, kini Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Aziz memecat komandan militer utamanya. Raja pun merombak kabinetnya untuk meningkatkan kinerja keamanan utama dan kementerian pemerintah, sesuai dengan keputusan kerajaan.
Dilansir Aljazirah, Selasa (27/2), mereka yang dipecat termasuk kepala staf tentara Saudi, dan kepala pasukan pertahanan darat dan udara. Letnan Jenderal pertama Fayyad bin Hamed al-Ruwayli ditunjuk sebagai kepala staf baru.
Tamadur binti Youssef al-Rama diangkat sebagai Wakil Menteri Tenaga Kerja. Ini merupakan posisi yang langka untuk seorang wanita di kerajaan Arab Saudi.
Tidak ada alasan resmi yang diberikan oleh kerajaan terkait alasan perombakan tersebut. Namun, Arab Saudi menghadapi, kritik yang meningkat terhadap perang di Yaman.
"Dia [Putra Mahkota Mohammed bin Salman] adalah orang yang menjalankan negara. Seharusnya tidak ada keraguan tentang hal itu," kata Senior Fellow di S Raja Ratnam School of International Studies, Singapura, James Dorsey.
Ia mengatakan, putra mahkota telah mengubah struktur pemerintahan Arab Saudi. Menurutnya, ini adalah peraturan satu orang yang bertentangan dengan masa lalu ketika keputusan diambil dengan konsensus.
"Saya pikir kita akan melihat lebih banyak perubahan personil baik di dalam pemerintahan militer maupun sipil hanya karena dia menempatkan rakyatnya sendiri dan dia ingin memproyeksikan citra kerajaan tertentu," tambahnya.
Sebuah koalisi pimpinan-Saudi melancarkan serangan militer pada Maret 2015 setelah pemberontak Houthi mengambil alih ibu kota, Sanaa, dan sebagian besar negara miskin itu setahun sebelumnya.