REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah melakukan lawatan ke markas Indonesia Batalyon (Indobatt) di Adchit Al-Qusayr, Lebanon, Senin (26/2). Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno menyatakan, kontribusi Indonesia bagi perdamaian dunia tidak terbantahkan.
"Seluruh rakyat Indonesia bangga dengan peran dan kontribusi kontingen Garuda di Lebanon dan seluruh misi pasukan perdamaian kita di seluruh penjuru dunia, yang berprestasi serta berkinerja sangat baik dan berhasil merebut hati dan kepercayaan masyarakat setempat," kata Menlu Retno dalam rilis yang diterima Republika.co.id dari Kementerian Luar Negeri.
Kontingen Garuda di sana tergabung dalam Misi Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL). UNIFIL dibentuk pada 1978 untuk mendukung mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 425 dan 426. Adapun mandat dari pasukan UNIFIL antara lain memonitor gencatan senjata antara Lebanon dan Israel, pemulihan keamanan dan menjaga perdamaian di Lebanon Selatan, membantu pemerintah Lebanon menjalankan otoritasnya secara efektif di Lebanon Selatan, dan membantu penyaluran bantuan kemanusiaan dan proses kembalinya pengungsi secara aman.
Kepada para personel Kontingen Garuda di Indobatt, Menlu Retno menyampaikan bangsa Indonesia telah secara konsisten berkontribusi bagi perdamaian dunia. Hal ini tampak pada kontribusi besar Indonesia terhadap keamanan dan stabilitas di kawasan Asia dan Pasifik, khususnya di Asia Tenggara. Kontribusi Indonesia bagi perdamaian dunia tidak terbantahkan.
"Indonesia memiliki kredensial, rekam jejak, dan sejarah panjang. Dunia menaruh kepercayaan besar terhadap komitmen dan kontribusi Indonesia terhadap perdamaian dunia," jelas Menlu Retno.
Pun demikian di Lebanon. Dari 41 negara yang berkontribusi kepada UNIFIL, kontingen Garuda merupakan pasukan terbesar dengan jumlah 1.290 personel. Di sana mereka menggagas program Civil Military Coordination (CIMIC).
Dalam program ini kontingen Garuda mencoba merangkul dan mengakrabkan diri dengan masyarakat melalui berbagai kegiatan, mencakup budaya, pemberian pelayanan kesehatan, penyaluran bantuan alat pendidikan, serta memberi pelatihan kepada personel kepolisian setempat.
Sumber: Kemenlu
Kontingen Garuda secara rutin melakukan kegiatan seperti kegiatan budaya, pemberian pelayanan kesehatan, sosialisasi ke sekolah mengenai Indonesia dan UNIFIL, pemberian bantuan buku dan bahan ajar, kerja bakti membersihkan desa dan fasilitas umum desa, serta memberi pelatihan kepada polisi setempat. Berbagai kegiatan ini membuat kontingen Garuda menjadi sangat dikenal dan diterima oleh masyarakat khususnya di Lebanon Selatan.
Saat di Indobatt, Menlu RI juga melakukan diskusi dengan personel perempuan dari kontingen Garuda yang berjumlah 48 orang. "Sebagai perempuan saya sangat bangga jumlah women peacekeepers Indonesia terus meningkat. Ini nilai tambah luar biasa, negara Muslim terbesar di dunia mengirim women peacekeepers ke misi perdamaian PBB," ucapnya.