REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Puluhan pelajar sekolah Wadi al-Nasara yang berada di Hebron, Palestina menderita sesak nafas. Berasarkan keterangan pengajar sekolah, sesak nafas yang dialami puluhan murid itu disebabkan tembakan gas.
Sekretaris sekolah Suleiman Abu Sharkh mengatakan, peluru gas tersebut ditembakkan oleh militer Israel. Dia mengatakan, tentara melontarkan gas air mata ke arah pemukiman di Kiryat Arba.
"Penembakan itu mengakibatkan siswa mengalami sesak nafas hingga dilakukan perawatan medis di lokasi," kata Suleiman Abu Sharkh Kepada kantor berita Palestina, Wafa pada Rabu (28/2).
Berdasarkan keterangan Sharkh, insiden tersebut bukan merupakan yang pertama kali terjadi. Dia mengatakan, sekolah Wadi al-Nasara kerap menjadi subjek penembakan gas reguler serta berulang-ulang oleh militer zionis Israel.
"Serangan tersebut pada akhirnya berdampkan pada tingkat pendidikan siswa," tegasnya.
Serangan terhadap warga Palestina juga kerap dilakukan militer Israel. Belum lama ini tentara Israel kembali menangkap 19 warga Palestina. Penahanan tersebut dilakukan dalam sebuah serangan yang dilakukan di beberapa titik di Tepi Barat.
Sekitar 6.400 warga Palestina telah ditahan di penjara Israel, termasuk puluhan wanita dan sekitar 300 anak di bawah umur. Sekitar 450 di antaranya ditempatkan oleh Israel sebagai penahanan administratif.