Kamis 01 Mar 2018 11:17 WIB

Hong Kong akan Fokus Investasi di Industri Start-Up

Hong Kong telah tertinggal dari Cina dan Singapura.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Startup. Ilustrasi
Foto: expertbeacon.com
Startup. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pemerintah Hong Kong akan mengalokasikan sekitar 6,4 miliar dolar AS untuk investasi di industri inovatif termasuk start-up dan fintech. Sekretaris Keuangan Paul Chan mengatakan, Hong Kong telah tertinggal dari Cina dan Singapura yang sudah lebih dahulu membangun pusat teknologi.

"Teknologi dan informasi merupakan penggerak ekonomi di era baru, untuk mengejar persaingan yang ketat ini Hong Kong harus mengoptimalkan sumber dayanya dengan fokus pada pengembangan bidang bioteknologi, kecerdasan buatan (artificial intelligence), smart city, dan fintech," ujar Chan dilansir CNBC, Kamis (1/3).

Chan menjelaskan, perekonomian Hong Kong tumbuh 3,4 persen pada kuartal keempat 2017. Sementara PDB naik sedikit lebih cepat dari ekspektasi pemerintah yakni 3,8 persen. Kenaikan ini merupakan yang tercepat sejak 2011. Chan menambahkan, PDB pada 2018 diperkirakan tumbuh antara 3-4 persen.

 

Baca juga, Menkominfo Ingin Start Up Unicorn Melakukan IPO.

 

Enam ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan, PDB Hong Kong pada 2018 tumbuh sebesar 3,1 persen. Sejumlah analis mengatakan, pemerintah Hong Kong harus berhati-hati di sektor properti karena tingkat suku bunga Amerika Serikat (AS) semakin tinggi dan dapat berdampak pada konsumsi rumah tangga serta pembayaran hipotek.

Harga rumah di Hong Kong telah melonjak selama 15 bulan berturut-turut. Menurut Chan, pemerintah telah berusaha keras untuk menyediakan perumahan dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Rencananya, Pemerintah Hong Kong akan menambah 20.800 unit perumahan swasta yang akan selesai selama lima tahun ke depan.

"Pasokan perumahan telah menjadi masalah lama di Hong Kong. Pemerintah telah berusaha keras untuk mengidentifikasi lahan dan meningkatkan pasokan perumahan," ujar Chan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement