Kamis 01 Mar 2018 14:56 WIB

Kepanikan Warga Taiwan Saat Krisis Tisu Toilet

Warga memborong tisu toilet di supermarket akibat isu kenaikan harga.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nur Aini
Tisu Toilet. Ilustrasi
Foto: Reuters
Tisu Toilet. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Perdana Menteri Taiwan meminta masyarakat untuk tenang di tengah krisis tisu toilet yang sedang terjadi di wilayah tersebut. Hal ini disampaikan William Lai, Selasa (27/2), menyusul adanya kepanikan di masyarakat akibat isu akan terjadi kenaikan harga tisu toilet.

Rak di supermarket maupun toko kelontong yang biasanya penuh dengan tisu toilet, kertas dapur, dan kotak tisu kosong akibat banyak masyarakat memborong barang-barang tersebut. Para penjual online juga kehabisan stok tisu toilet, termasuk PChome yang kabarnya bisa menjual lima juta bungkus tisu toilet dalam tiga hari.

"Kami meminta masyarakat untuk tidak panik dan tidak terburu-buru membeli tisu toilet. Pasokan sudah mencukupi dan semua orang bisa membeli tisu toilet ini," ujar Lai dilansir dari AFP.

Kepanikan ini terjadi sejak sebuah hipermarket besar diinformasikan oleh sebuah produsen tisu toilet bahwa akan terjadi kenaikan harga sebesar 10 hingga 30 persen mulai pertengahan Maret ini. Hal ini terjadi karena kenaikan harga pulp internasional.

Pihak Fair Trade Commission mengatakan telah menyelidiki masalah ini dan bertemu dengan perwakilan dari tiga pemasok tisu toilet utama dan lima peritel besar. Pertemuan ini guna memperingatkan mereka yang melanggar penetapan harga pada Selasa (27/2).

Kemarahan ditulis oleh warganet melalui media sosial. Mereka manyatakan pemerintah mengabaikan penetapan harga yang diberikan oleh produsen.

"Pemerintah tidak akan menaruh perhatian jika masyarakat tidak melakukan pembelian besar-besaran seperti ini. Pemerintah yang payah hanya mengatakan penetapan harga ilegal setelah media memberitakan," ujar salah satu postingan di situs Apple Daily.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement