Jumat 02 Mar 2018 05:35 WIB

Bandara Jenewa Ditutup karena Salju Tebal

Penumpang diimbau tidak datang ke bandara dan memeriksa maskapai.

Pemadam kebakaran dari Airport Security Services (SSA) membersihkan salju dari landasan di Bandara Jenewa di Switzerland, Kamis (1/3).
Foto: Martial Trezzini/Keystone via AP
Pemadam kebakaran dari Airport Security Services (SSA) membersihkan salju dari landasan di Bandara Jenewa di Switzerland, Kamis (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Bandar udara di kota Jenewa, Swiss, tutup pada Kamis (1/3) akibat cuaca sangat dingin yang telah melanda beberapa bagian Eropa pekan ini dengan salju dan hembusan angin sangat dingin. Hal itu menyebabkan gangguan terhadap perjalanan.

"Akibat kondisi cuaca yang terjadi saat ini, Bandara Jenewa ditutup bagi lalu lintas udara hingga pemberitahuan lebih lanjut. Karena itu kami sarankan para penumpang jangan datang ke bandara untuk sementara," demikian bandara itu di lamannya.

Para peramal sistem cuaca Siberia telah menyebut "beruang dari timur" itu membawa salju, angin kencang dan suhu udara sangat dingin selama bertahun-tahun bagi banyak kawasan di seantero Eropa. Cuaca seperti itu diramalkan akan berlanjut.

Bandara Jenewa merekomendasikan para penumpang memeriksa maskapai-maskapai apakah mereka segera berangkat sesuai jadwal penerbangan-penerbangan. Cuaca dingin dan salju tebal yang terus turun di sebagian besar wilayah di Inggris dan sekitarnya, menyebabkan anak-anak sekolah diliburkan.

Cuaca dingin juga menyebabkan gangguan lebih lanjut. Suhu udara hampir minus 12 derajat Celsius (11 derajat Fahrenheit) di beberapa daerah. Peringatan akan turunnya salju juga diumumkan di sebagian besar Inggris termasuk Skotlandia, Inggris utara, East Midlands, timur dan tenggara Inggris dan London serta Colchester di Essex.

Namun hujan salju yang datang sejak Senin (26/2) pagi yang diperkirakan berlanjut hingga akhir pekan ini tidak menyurutkan orang untuk tidak bekerja terutama yang menggunakan kendaraan, meskipun ada peringatan dari badan lalu lintas di Inggris.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement